Reaksi Pilu Korban Kerangkeng Bupati Langkat saat Diselamatkan, Mata Berkaca-kaca dan Badan Luka

Korban kerangkeng milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin menunjukkan reaksi pilu saat diselamatkan.

Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Korban kerangkeng milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin menunjukkan reaksi pilu saat diselamatkan.

Korban menunjukkan raut wajah ketakutan saat pertama kali ditemukan oleh pihak KPK.

Tak hanya itu, sejumlah korban juga dalam kondisi luka-luka serta menunjukkan mata berkaca-kaca saat diselamatkan.

Baca juga: Sudah Sepekan, Minyak Goreng Rp 14 Ribu/Liter Belum Dijual di Pasar Tradisional Kota Blitar

Berdasarkan hasil penelusuran Migrant Care, sudah ada 40 orang yang pernah menghuni kerangkeng itu.

"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," ucap penanggungjawab Migrant Care, Anis Hidayah seusai melapor ke Komnas HAM, dikutip dari TribunMedan.com, Senin (24/1/2022).

Kuat dugaan para pria di dalam kerangkeng tersebut merupakan pekerja di perkebunan sawit milik sang bupati.

Lebih lanjut, Anis menyebut kerangkeng yang ditemukan di rumah Terbit Rencana Peranginangin itu sebagai tempat penyiksaan.

Mereka semua disiksa lalu dipaksa bekerja selama 10 jam, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Setelah bekerja, para pekerja itu dipukuli oleh orang suruhan Bupati Langkat.

Karena itulah, kata Anis, para tahanan dalam kondisi babak belur saat ditemukan KPK.

"Mereka dimasukkan ke dalam kerangkeng atau sel setelah bekerja agar tidak punya akses kemana-mana," ucapnya.

Mata Berkaca-kaca saat Ditemukan

Saat ditemukan, kerangkeng di rumah Bupati Langkat itu dalam kondisi tergembok.

Tampak seorang korban mengalami luka lebam di mata dan wajahnya.

Dalam video yang beredar, para korban terlihat ketakutan dan matanya berkaca-kaca saat ditemukan.

Di dalam kerangkeng, terdapat dipan dan tikar serta tali jemuran untuk menggantung pakaian korban.

Tampak pula adanya botol air mineral, sapu, dan lemari kecil.

Diwartakan sebelumnya, keberadaan kerangkeng itu pertama kali ditemukan oleh penyidik KPK saat melakukan penggeledahan di rumah Bupati Langkat.

Sebagai informasi, Bupati Langkat terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK beberapa waktu lalu.

Baca juga: Update Covid-19 Jawa Timur Hari ini 26 Januari 2022: Kasus Harian Melonjak, 26 Orang Positif Omicron

Tak Digaji

Temuan ini juga sama seperti temuan polisi yang menemukan empat orang terkurung di kerangkeng yang ada di rumah Bupati Langkat.

Polisi mendapati orang di dalam kurungan itu dalam luka-luka, meski tidak pasti berapa orang yang mengalami luka-luka.

Selain mendapat penyiksaan fisik, para pekerja juga disebut sudah dipekerjakan dengan jam kerja berlebihan. 

Para pekerja juga hanya diberi jatah makan dan belum pernah mendapat gaji selama bekerja di sana. 

"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore," ujarnya.

"Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng/sel dan tidak punya akses kemana-mana," jelasnya

"Setiap hari mereka hanya diberi makan 2 kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," katanya.

Dalih untuk Rehabilitasi

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut bahwa kerangkeng mirip kerangkeng itu digunakan untuk rehabilitasi para pecandu narkoba. 

Namun, tempat itu juga disebut tidak memiliki izin. 

"Ternyata dari hasil pendalaman kita, memang itu adalah tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi," ucapnya.

Hal itu belum dipastikan kebenarannya dan belum diketahui apakah empat orang itu positif narkoba atau tidak. 

Bahkan, meski tak memiliki izin, tempat mirip kerangkeng itu sudah ada di sana selama 10 tahun. 

Semuanya, juga dipekerjakan di lahan perkebunan sawit milik Terbit Rencana Peranginangin. 

"Yang bersangkutan menerangkan bahwa itu, waktu saya tangkap, dia di perjalanan saya dalami itu sudah lebih dari 10 tahun," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Diselamatkan dari Kerangkeng Milik Bupati Langkat, Mata Para Korban Berkaca-kaca, Badan Penuh Luka

Baca juga: Kondisi Dorce Gamalama Terkini Diungkap Denny Sumargo, Lebih Baik dari Video yang Beredar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved