Berita Trenggalek

AWAS! Penyakit Demam Berdarah Mulai Mewabah, 21 Orang di Trenggalek Terjangkit

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Trenggalek. Tercatat sudah ada 21 orang yang terjangkit penyakit tersebut

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/didik mashudi
Ilustrasi - Petugas melakukan fogging setelah ditemukan satu warga Kelurahan Burengan, Kota Kediri terjangkit demam berdarah, Selasa (9/11/2021). 

TRIBUNMATARAMAN.com | TRENGGALEK - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Trenggalek.

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek mencatat, sebanyak 21 orang telah terjangkit penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.

Kasus itu tersebar di sembilan wilayah Puskesmas yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Rinciannya, 5 orang terjangkit di wilayah Puskesmas Tugu, 4 di Pucang Anak, 3 di Karanganyar, 3 di Munjungan, 2 di Gandusari, dan masing-masing 1 di Suruh, Pule, Baruharjo, dan Karangan.

Kepala Dinkes PPKB Kabupaten Trenggalek, Saeroni menjelaskan, pihaknya telah melakukan aksi sesuai prosedur penanganan kasus DBD terkait adanya temuan-temuan tersebut.

"Yang pertama, saat ada kasus DBD, kami lakukan penyelidikan epidemologi ke lapangan. Apabila di radius 100 meter ada penderita yang panas, maka kami lakukan fogging," ujarnya, Selasa (18/1/2022).

Ia mengatakan, sudah ada beberapa titik pengasapan di Kabupaten Trenggalek sejak musim penghujan awal tahun ini.

Antara lain di Tugu, Munjungan, dan Pogalan.

"Dengan upaya ini, kami berharap kasusnya tidak meningkat, karena sejak awal sudah dilakukan pencegahan atau penanganan yang cepat," sambung Saeroni.

Meski kasus DBD mulai bermunculan, Saeroni menyebut kondisi Kabupaten Trenggalek saat ini masih kondusif.

Jumlah temuan kasus DBD yang stabil dan tak adanya tren peningkatan kasus yang signifikan dianggap sebagai salah satu pertanda baik.

Dari hasil pemetaan Dinkes, ada beberapa daerah di Kabupaten Trenggalek yang masuk dalam kategori endemik.

Maksudnya, kasus DBD selalu terjadi setiap tahun di wilayah tersebut saat musim penghujan.

"Yakni di Kecamatan Kota, Durenan, Gandusari dan Pogalan," sambungnya.

Saeroni berharap masyarakat aktif untuk memulai gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.

"Karena ini cara yang ampuh untuk menangani DBD. Apabila diketahui di sekitar itu sudah ada nyamuk yang banyak, ayo galakkan supaya dilakukan PSN," ucap dia.

Ia juga meminta agar masyarakat yang mengalami gejala demam berdarah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih cepat.

Hal tersebut untuk meminimalisir risiko kefatalan akibat DBD.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved