Curhat Pilu Mahasiswi NW Korban Aborsi Bripda Randy Diungkap Pihak LBH, Ini Fakta-fakta Barunya
Sebelum mengakhiri hidupnya, NW, mahasiswi PTN di Malang asal Mojokerto sempat berusaha memperjuangkan hidupnya melalui jalur hukum. Kondisinya pilu
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
kalau bukti tidak lengkap saya tidak bisa lantaran itu dasar kami untuk mendampingi dalam persidangan," jelasnya.
3. Ditemukan Lemas di Kamar, Ibu Tak Tahu
Korban kembali menemui Alex pada awal November 2021 dalam kondisi tertekan hingga ingin mengakhiri hidup.
"Dia datang lagi katanya sudah tak kuat harus kemana lagi curhat bahkan ingin mengakhiri hidupnya.
Lalu saya arahkan akan bantu bersama istri yang juga Lawyer mencari solusi minta keadilan, setelah itu pulang," terangnya.
Setelah satu pekan kemudian, korban menghubungi Alex melalui WhatsApp akan mengakhiri hidup di rumahnya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada awal November 2021.
"Terus dia WhatsApp saya, katanya pak saya sudah tidak kuat lagi saya mau akhiri hidup. Saya lihat fotonya pucat, saya gak tega bersama istri langsung ke rumahnya.
Malah orang tuanya tidak tahu lalu buka kamar kondisi korban sudah lemas dan diselamatkan di rumah sakit," ucapnya.
4. Sempat Kirim Kronologi
Selang sekitar tiga pekan, korban kembali mendatangi LBH Permata dalam kondisi kurang sehat.
Korban menyerahkan beberapa bukti-bukti terkait kronologi tindakan paksaan aborsi serta permohonan maaf telah merepotkan keluarga pengacara tersebut.
Korban juga minta maaf pada pengacara terkait sikap keluarganya atas rencana pendampingan hukum.
Namun, sebelum menyerahkan seluruh bukti-bukti itu korban meninggal dunia dengan menenggak minuman beracun di atas pusaran makam ayahnya, pada (2/12) sore.
"Belum sempat melapor karena bukti-bukti belum lengkap baru kronologi saja belum didukung bukti otentik.
Namun bidannya sudah siap jadi saksi kalau itu aborsi tapi saya tidak tahu namanya," jelasnya.