Erupsi Gunung Semeru Tidak Seperti Letusan Merapi Tahun 2010, Mbah Rono Ungkap Perbedaannya
Perbedaan erupsi Gunung Semeru dan Merapi pada 2010 silam yang diungkap oleh ahli vulkanologi, Surono.
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
3. Warga Diimbau Tak Mendekati Sungai
Lebih lanjut, Mbah Rono mengatakan, guguran tersebut masuk ke sungai Kobokan sehingga diharapkan masyarakat tidak beraktivitas terlebih dahulu di sekitar lokasi tersebut.
Apalagi saat ini sebaran abu masih cukup tebal dan musim hujan pun masih berlangsung.
Menurut dia, jika musim hujan berlangsung lama, maka abu-abu vulkanik dari Semeru yang menyebar ke segala arah akan terbawa air hujan menuju ke yang lebih rendah, yaitu sungai.
"Sungai yang paling berpotensi banjir lahar adalah sungai-sungai yang terdapat endapan awan panas,
masyarakat jangan panik karena endapan awan panas masih panas di dalam sungai, hujan masih lebat,
kalau air masuk ke dalam endapan itu karena di dalam pasti panas, maka menjadi ledakan-ledakan di tengah sungai," terang Surono.
Dia mengatakan, apabila endapan itu terbawa air hujan maka akan berkembang menjadi lahar hujan yang panas dan memiliki daya dobrak yang tinggi seperti semen.
Dengan demikian, endapan itu bisa merusak fasilitas infrastruktur yang ada di sekitar apabila sudah bergerak.
"Ini (erupsi Semeru) bukan suatu letusan yang dibangun dari gempa, tapi dari material yang menumpuk di sekitar kawah, gugur.
Pasti Badan Geologi akan melihat, masih adakah gundukan material itu? Kalau tidak ada lagi gundukan, ya sudah selesai," kata dia.
"Yang berkepanjangan nanti adalah lahar hujannya, tidak selesai-selesai selama musim hujan ada. Bersabar saja sampai betul-betul dingin kemudian potensi air hujannya tidak memicu lahar hujan," ucap Surono.
Diketahui, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami guguran awan panas, Sabtu (4/12/2021) sore.
Material vulkanik yang terpantau pukul 15.20 WIB mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Hingga saat ini, diketahui 14 orang meninggal dunia akibat erupsi, sedangkan ratusan orang mengalami luka-luka.
Adapun warga di sejumlah desa kini mengungsi ke tempat yang lebih aman.