Update Covid-19 Jawa Timur Hari ini 24 November, ASN Tulungagung Terima Bansos Terancam Disanksi
ASN Tulungagung yang terima bansos Covid-19 terancam disanksi. Simak update Covid-19 di Jawa Timur hari ini selengkapnya
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
Di lain sisi, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo memerintahkan OPD untuk memeriksa kemungkinan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menerima bantuan sosial (Bansos) Covid-19.
Hal ini disampaikan bupati menyusul data dari Kementerian Sosial, bahwa ada 34.000 ASN yang menerima Bansos.
“Saat ini datanya saya belum dapat. Tapi saya kirim tim untuk melihat, Dinas Sosial maupun dinas-dinas lain,” terang Maryoto.
Menurut bupati, sikap ASN yang menerima Bansos ini sangat memalukan dan harus diluruskan.
Sebab masih ada warga yang mengalami tekanan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.
Mereka tidak kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan maupun kondisi fisik yang tidak memungkinkan bekerja.
“Masih ada warga kita yang kehidupannya memprihatinkan. Sementara ASN kan tidak terpengaruh,” sambung Maryoto.
Karena itu jika ada ASN yang ketahuan menerima Bansos, bupati mengancam akan menjatuhkan sanksi.
ASN tersebut diminta mengembalikan seluruh bantuan yang sudah diterima dan diberikan ke warga yang membutuhkan.
Jika tidak mampu mengembalikan, maka akan ada sanksi lain yang dijatuhkan.
“Entah nanti sanksi apa. Yang pasti suruh kembalikan semua yang sudah diterima,” tegas Maryoto.
Seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dihubungi Tribunmataraman.com mengaku mendapatkan dua data penerima Bansos yang disebut berstatus ASN.
Namun menurutnya, data itu kurang valid.
Sebab setelah dicek nama tersebut ternyata pekerjaannya hanya petani.
“Dia tidak pernah menjadi ASN dan sejak dulu hanya bertani. Jadi kasihan kalau sampai dihapus datanya,” terang sumber ini.
Dengan temuan ini, sumber tersebut mengaku akan mempertahankan data penerima yang disebut ASN.
Ia juga memberikan bukti jika sosok penerima itu benar-benar seorang petani, bukan ASN.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Suyanto, belum bisa dikonfirmasi.