Berita Probolinggo
Dana PKH di Probolinggo Dipotong, Terpaksa Utang untuk Biaya Sekolah Anak, Warga Miskin Dizalimi
dana PKH dipotong, saya akhirnya berhutang untuk membiayai dua anak yang masih sekolah SD dan SMP. Hak saya diambil. Saya dizalimi.
TRIBUNMATARAMAN.COM I PROBOLINGGO - Sejumlah warga Dusun Krajan, Desa Randuputih, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, yang menerima Bantuan Sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) berbondong-bondong ke Mapolsek Dringu.
Mereka diperiksa oleh polisi sebagai korban dugaan pemotongan dana Bansos PKH.
Pemotongan tersebut diduga dilakukan oknum ketua kelompok dengan besaran yang bervariasi, mulai Rp 100.000 hingga Rp 500.000.
Bahkan, menurut keterangan warga dugaan pemotongan telah dilakukan sedari 2020 hingga sekarang.
Seorang korban warga Dusun Krajan RT 6 RW 2, Joko Riyadi (40), mengatakan mulanya ia merasa janggal dengan dana PKH yang diterima.
Pasalnya, nominal dana yang diberikan ketua kelompok tak sesuai dengan jumlah pada rekening koran.
"Seharusnya saya mendapatkan dana Bansos PKH Rp 1.350.000 tiap tiga bulan. Namun, saya hanya mendapatkan Rp 850.000. Saya menduga ada pemotongan," katanya, Senin (15/11).
Ia menceritakan, pencairan tahap pertama, Januari-Maret 2021, tidak ada masalah berarti. Ia mendapat dana Dansos PKH Rp 1.350.000.
Pencairan tahap kedua, April-Juni 2021, justru ia tidak mendapat dana PKH sepeserpun.
Menginjak pencairan tahap ketiga, Juli-September, ia hanya mendapat dana PKH Rp 850.000 dari total Rp 1.350.000.
"Kartu ATM untuk menarik pencairan dana PKH berada di ketua kelompok. Kami tak menarik sendiri. Tahap ketiga dana PKH saya dipotong Rp 500.000. Padahal saat saya cek langsung ke rekening koran pencarian tahap tiga tetap senilai Rp 1.350.000," terangnya.
Ia menyebut, ketua kelompok berdalih meminta kartu ATM agar dana PKH tak salah disalurkan ke bantuan sembako.
Selain itu, jika kartu ATM tak diberikan nantinya kartu ATM bisa diblokir. Ketua kelompok tak mau mengurus pembukaan blokir.
"Karena dana PKH dipotong, saya akhirnya berhutang untuk membiayai dua anak yang masih sekolah SD dan SMP. Hak saya diambil. Saya dizalimi. Ini tentu merugikan. Sehari-hari saya bekerja sebagai nelayan, penghasilan tak menentu," ungkapnya.
Sementara, Paur Humas Polres Probolinggo, Bripka Muhtar Yuliarto membenarkan pemanggilan warga Desa Randuputih untuk klarifikasi di Polsek Dringu.
Polisi memanggil 20 warga yang jadi korban pemotongan dana PKH.
"Hari ini, ada 20 warga penerima PKH yang dimintai klarifikasi perihal pemotongan dana. Proses klarifikasi dilakukan di Polsek Dringu," ujarnya.
Sebelumnya, warga Desa Randuputih melaporkan dugaan pemotongan dana PKH di Polres Probolinggo, Kamis (7/10).
Totalnya hingga kini, 30 penerima PKH telah dimintai klarifikasi. (Danendra Kusuma W)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/istri-polisi-pamer-uang-di-tiktok.jpg)