Berita Trenggalek
Jelang Musim Penghujan, Masyarakat Trenggalek Diminta Waspada Bencana Tanah Longsor
Kontur wilayah Kabupaten Trenggalek yang memiliki banyak pegunungan dan pebukitan membuat risiko bencana tanah longsor meningkat saat musim penghujan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK – Bencana tanah longsor di Kabupaten Trenggalek mulai terjadi saat menjelang awal musim penghujan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Trenggalek, tanah longsor setidaknya terjadi di dua tempat dalam dua hari terakhir 29-30 Oktober 202.
Yakni di Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Bendungan.
Kedua kejadian tanah longsor itu terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Di Kecamatan Watulimo, tanah longsor dilaporkan terjadi di Desa Pakel. Longsor terjadi di bahu jalan di desa setempat.

Akibatnya, jalur yang tersedia menyempit karena sebagian sisi aspal jalan ambrol mengikuti tanah penahan yang ambles karena longsor.
Pada Sabtu (30/10/2021) pagi, petugas dari kepolisian dan dinas perhubungan memasang pembatas jalan sebagai penanda adanya longsor.
Dua rumah warga juga terancam apabila terjadi tanah longsor susulan.
Laporan BPBD Kabupaten Trenggalek, material tanah longsor di Desa Pakel mengenai tembok rumah semi permanen milik salah satu warga.
Selain itu, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.
Tebing di samping rumah warga ambrol hingga material menimpa teras rumah Sujito, salah seorang warga.
Petugas gabungan dari BPBD, Polri, TNI, dan warga bahu-membahu menyingkirkan material yang ada.
Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek, Tri Puspitasari mengimbau masyarakat untuk selalu waspada menjelang awal musim penghujan yang diprediksi mulai November mendatang.
Bahkan, warga juga tetap harus berhati-hati sejak masa peralihan seperti saat ini.
“Masyarakat kami minta untuk meningkatkan kewaspadaannya, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang rawan,” kata Puspita, Sabtu (30/10/2021).
Kontur wilayah Kabupaten Trenggalek yang memiliki banyak pegunungan dan pebukitan membuat risiko bencana tanah longsor meningkat saat awal musim penghujan.
Melihat pada musim yang sama tahun lalu, bencana yang mengancam saat penghujan di Kabupaten Trenggalek tidak hanya tanah longsor, tapi juga banjir dan angin kencang.

Puspitasari menyebut, BPBD telah menggencarkan edukasi mitigasi bencana melalui tim reaksi cepat (TRC) dan relawan kebencanaan yang tersebar di beberapa tempat.
“Sudah kami informasikan sejak awal kepada masyarakat, agar menjauhi daerah-daerah rawan seperti lembah sungai, lereng, dan tempat dengan pepohonan yang berisiko tumbang ketika terjadi hujan deras di musim ini,” sambung dia.