Update Covid-19 Jawa Timur 16 Oktober & Antisipasi Lonjakan Kasus saat Libur Nataru di Trenggalek
Terpantau kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah melandari, termasuk di Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut update Covid-19 di Jawa Timur hari ini, Sabtu (16/10/2021).
Terpantau kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah melandari, termasuk di Kabupaten Trenggalek.
Kendati demikian, Dinkes PPKB Kabupaten Trenggalek tetap mewaspadai terjadinya lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
Melansir laman infocovid-19.jatimprov.go.id, Jawa Timur mendadpatkan 100 kasus baru.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Berikan Bantuan Mesin Pompa untuk Konservasi Penyu di Pantai Serang Blitar
Wilayah dengan tambahan tertinggi yakni Kota Surabaya (8 kasus), Kabupaten Jember (8 kasus), dan Kabupaten Nganjuk (7 kasus).
Kasus baru diimbangi dengan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 127 pasien telah dinyatakan terbebas dari virus corona di Jawa Timur.
Tingginya angka kesembuhan dibanding kasus baru membuat kasus aktif kembali menurun.
Kali ini, kasus aktif di Jawa Timur berukurang 38 kasus, sehingga menyisakan 714 kasus aktif.
Sementara itu, korban meninggal bertambah 11 orang.
Berikut update Covid-19 di Jawa Timur selengkapnya.
Konfirmasi : 397253 (+100)
Aktif : 714 (-38)
Sembuh : 366993 (+127)
Meninggal : 29546 (+11)
KONFIRMASI BARU (+100)
+8 KOTA SURABAYA, +8 KAB. JEMBER, +7 KAB. NGANJUK, +7 KAB. PONOROGO, +7 KAB. NGAWI, +6 KAB. MADIUN, +5 KAB. KEDIRI, +5 KOTA MALANG, +4 KAB. SAMPANG, +4 KAB. SIDOARJO, +4 KOTA BATU, +4 KAB. MALANG, +3 KAB. TRENGGALEK, +3 KAB. MAGETAN, +3 KAB. BANYUWANGI, +2 KAB. PACITAN, +2 KAB. BOJONEGORO, +2 KAB. PASURUAN, +2 KAB. TULUNGAGUNG, +2 KAB. BLITAR, +2 KAB. LUMAJANG, +2 KAB. MOJOKERTO, +1 KAB. JOMBANG, +1 KAB. GRESIK, +1 KAB. PROBOLINGGO, +1 KAB. TUBAN, +1 KOTA PROBOLINGGO, +1 KAB. BANGKALAN, +1 KAB. LAMONGAN, +1 KAB. BONDOWOSO
SEMBUH BARU (+127)
+13 KAB. NGANJUK, +12 KOTA SURABAYA, +12 KAB. TRENGGALEK, +12 KAB. PROBOLINGGO, +8 KAB. SIDOARJO, +7 KAB. MALANG, +5 KAB. KEDIRI, +5 KAB. JOMBANG, +5 KAB. JEMBER, +5 KAB. TULUNGAGUNG, +4 KAB. PONOROGO, +4 KOTA MALANG, +4 KAB. MAGETAN, +3 KAB. PACITAN, +3 KAB. TUBAN, +3 KAB. MOJOKERTO, +2 KAB. BOJONEGORO, +2 KAB. GRESIK, +2 KAB. MADIUN, +2 KAB. SITUBONDO, +2 KAB. LAMONGAN, +2 KAB. BLITAR, +2 KAB. LUMAJANG, +2 KAB. BONDOWOSO, +1 KOTA PASURUAN, +1 KAB. PASURUAN, +1 KOTA KEDIRI, +1 KAB. PAMEKASAN, +1 KAB. NGAWI, +1 KAB. BANYUWANGI
Mewaspadai Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Nataru dengan Menggenjot Vaksinasi
Kasus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek mulai melandai. Jumlah penambahan kasus harian dan angka kematian relatif kecil apabila dibandingkan dengan kondisi awal hingga pertengahan tahun.
Saat ini, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek mulai mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 saat akhir tahun atau ketika libur panjang natal dan tahun baru (Nataru).
“Sehingga harapan kami, setelah Nataru, tidak ada puncak kasus lagi atau tambahan kasus-kasus baru terkonfirmasi di Kabupaten Trenggalek,” kata Kepala Dinkes PPKB Kabupaten Trenggalek Saeroni, Jumat (15/10/2021).
Untuk itu, Dinkes tengah menggenjot vaksinasi. Selain itu untuk menekan risiko penularan, penggenjotan vaksinasi ini juga untuk menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dari 3 ke 2.
Hingga Jumat (15/10/2021), capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Trenggalek masih di angka 29 persen. Khusus lanjut usia (lansia), capaiannya masih sekitar 10 persen.
“Sementara untuk bisa ke level 2, vaksinasi dosis pertama paling tidak harus 50 persen, dan lansia harus 40 persen,” ungkap Saeroni.
Dalam sehari, Dinkes PPKB mengklaim mampu menyuntikkan dosis vaksin antara 11 ribu hingga 12 ribu. Capaian itu apabila stok vaksin terpenuhi.
Agar kiriman vaksin dari pemerintah pusat lewat pemerintah provinsi terus masuk ke Trenggalek, dinkes menginstruksikan agar pihak puskesmas secepat mungkin menghabiskan stok yang ada.
“Saya berharap, apabila vaksin sudah tersedia di masing-masing puskesmas atau desa atau kecamatan, segera dimanfaatkan. Sehingga kita akan cepat menghabiskan stok. Jadi stok tidak terlalu banyak, sehingga kita dilihat di pusat, kita bisa mendapatkan [kiriman vaksin lagi],” sambungnya.
Dinkes belum bisa menargetkan kapan capaian vaksinasi 50 persen dosis pertama ke masyarakat umum dan 40 persen lansia bisa tercapai. Sebab, hal tersebut sangat bergantung pada ketersediaan vaksin.
“Kalau stoknya kurang, tentu kita tidak bisa mencapai capaian yang optimal,” tutur dia.