Tukul Arwana Pendarahan Otak Karena Hipertensi, Simak 7 Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Tukul Arwana mengalami pendarahan otak yang berawal dari hipertensi tak terkontrol. berikut cara menjaga tekanan darah agar tetap normal
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Tukul Arwana mengalami pendarahan otak yang berawal dari hipertensi atau tekanan darah tinggi tak terkontrol.
Hal itu sebagai diungkapkan oleh dokter Sardiana Salam yang sempat merawat Tukul ketika baru sampai di rumah sakit.
"Saat kami terima pasien dalam kondisi hipertensi. Terdeteksi di IGD sekitar 200-an tensinya," ujar dokter Sardiana Salam.
"Pada saat kita lakukan pemeriksaan secara lengkap, terjadi pendarahan luas. Kemungkinan besar itu adalah suatu respons pendarahan yang spontan karena hipertensi," tambahnya.
Baca juga: Terungkap Penyebab Tukul Arwana Pendarahan Otak, Berawal Hipertensi Tak Terkontrol, Kondisi Membaik
Melansir berbagai sumber, pendarahan pada otak dapat disebabkan sejumlah hal, beriku beberapa di antaranya:
Trauma atau cedera kepala
Aneurisma serebral atau tonjolan yang melemah di arteri otak
Tekanan darah tinggi
Kelainan pembuluh darah
Darah atau gangguan pendarahan
Penyakit hati
Tumor otak
Merokok, minum alkohol berlebihan, efek samping penggunaan narkoba
Adapun gejalanya yakni:
Sakit kepala parah yang tiba-tiba leher terasa kaku, lengan menjadi lemah, kebingungan, kepekaan terhadap cahaya, kesulitan bergerak atau berjalan gemetar, kejang wajah, terkulai, dan bicara menjadi tidak jelas.
Hanya saja harus diingat bahwa sejumlah keluhan tersebut belum tentu merupakan gejala pendarahan otak.
Membutuhkan analisa dari dokter untuk memastikan diagnosanya agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mencegah Hipertensi agar Terhindar dari Pendarahan Otak
Menjaga tekanan darah memang sangat penting, terutama jika usia sudah tak lagi muda.
Menurut WHO, kondisi hipertensi terjadi saat hasil pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal.
Melansir Mayo Clinic, berikut cara mengendalikan tekanan darah tinggi selain dengan obat-obatan:
1. Jaga berat badan dan lingkar pinggang ideal
Bobot tubuh berlebih bisa menimbulkan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea).
Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi. Tak heran, tekanan darah kerap melonjak seiring peningkatan berat badan.
Sebaiknya, Anda mulai menjaga berat badan tetap ideal. Umumnya, tensi bisa turun satu mmHg setiap penurunan berat badan satu kilogram.
2. Aktif bergerak dan berolahraga
Olahraga 150 menit per minggu atau olahraga 30 menit setiap hari mampu menurunkan tekanan darah sekitar sekitar lima hingga delapan mmHg.
Beberapa jenis olahraga yang cocok bagi pemilik tekanan darah tinggi antara lain jalan kaki, lari, bersepeda, renang, atau angkat beban.
3. Konsumsi makanan sehat
Anda sebaiknya mulai mengkonsumsi makanan sehat seperti beras merah, roti gandum, buah, sayur, dan produk susu rendah lemak.
Makanan-makanan tersebut ampuh menurunkan tekanan darah sampai 11 mmHg.
4. Kurangi konsumsi garam
Anda yang menderita tekanan darah tinggi sebaiknya mengurangi asupan garam.
Mengurangi asupan garam dalam tubuh bisa menurunkan tekanan darah rata-rata sampai enam mmHg.
Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam tak lebih dari 2.000 miligram natrium, setara satu sendok teh garam atau lima gram garam per hari.
Untuk memangkas asupan garam, coba perhatikan baik-baik label makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, Anda juga harus membatasi konsumsi makanan beku atau olahan yang kaya dengan garam.
5. Berhenti merokok
Rokok rentan membuat tekanan darah melonjak. Berhenti merokok bisa mengontrol tekanan darah agar ajek normal.
Berhenti merokok juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Termasuk mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, dan kanker.
6. Bijak konsumsi kafein
Kafein dari kopi, teh, dan cokelat disebut dapat meningkatkan tekanan darah sampai 10 mmHg bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya.
Namun, kafein tidak memengaruhi tekanan darah peminum kopi, cokelat, teh yang rutin mengonsumsi minuman berkafein tersebut.
Dengan mempertimbangkan efek jangka panjang kafein pada tekanan darah, ada baiknya Anda bijak mengonsumsi kafein.
Bila perlu, cek kadar tekanan darah 30 menit setelah Anda mengonsumsi kafein. Jika ada kenaikan dari pengukuran sebelumnya, artinya Anda sensitif pada kafein.
7. Kurangi stres
Saat stres atau mengalami tekanan, beberapa orang cenderung makan dan minum asupan tidak sehat serta merokok.
Hal itu bisa mempengaruhi tekanan darah. Anda perlu mengendalikan stres.
Caranya dengan mencari akar penyebab stres dan mencari jalan keluarnya. Luangkan waktu khusus untuk membuat pikiran rileks.
Caranya dengan mengerjakan sesuatu yang Anda sukai. Bila perlu, buat jadwal teratur untuk mengerjakan hobi.
Hal yang tak kalah penting dari tujuh cara di atas adalah rutin memonitor tekanan darah.
Dengan menjaga gaya hidup sehat, rajin mengecek tekanan darah, dan konsultasi berkala dengan dokter, bukan tidak mungkin hipertensi dapat dikendalikan.