Obituari
Generasi 90-an Berduka, Pencipta Karakter Doraemon Meninggal Dunia
Generasi 80-an dan 90-an di Indonesia berduka. Fujiko Fujio, pencipta Karakter Doraemon dan Ninja Hattori meninggal. Inilah sosoknya
Penulis: eben haezer | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN - Fujiko Fujio, pencipta manga Doraemon ditemukan tewas di rumahnya di Kawasaki, Jepang, Kamis (7/4/2022) pagi, waktu setempat.
Pria yang lahir di prefektur Toyama dengan nama asli Motoo Abiko ini meninggal di usia 88 tahun.
Dikutip dari The Japan News, polisi Jepang saat ini sedang menyelidiki penyebab kematian pria yang juga menciptakan karakter Ninja Hattori tersebut.
Bagi orang-orang Indonesia generasi 90-an, Fujiko Fujio adalah sosok idola karena telah menghadirkan karakter Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya.
Selain komiknya yang laris manis, film kartun Doraemon yang tayang setiap Minggu pagi di Indonesia, juga selalu dinantikan anak-anak di kala itu.
Fujiko Fujio sendiri menjadi Mangaka (pencipta manga) karena terinspirasi oleh sosok Osamu Tezuka. Osamu Tezuka adalah mangaka dan animator Jepang yang melahirkan karakter Astro Boy serta sering disebut sebagai Bapak Manga.
Dalam menciptakan manga, Fujiko Fujio bekerjasama dengan teman masa kecilnya, Hiroshi Fujimoto. Mereka berdua mengawali debut profesionalnya pada 1951.
Setelah sempat bekerja di surat kabar lokal, Fujiko Fujio datang ke Tokyo dan tinggal di sebuah apartemen di Tokiwaso yang sering menjadi tempat berkumpulnya para Mangaka muda.
Pada 1964, bersama Fujimoto, Fujiko Fujio mulai menciptakan serial "Obake no Q-Taro' yang dipublikasikan di majalah manga Shonen Sunday. Keduanya menggunakan nama pena Fujiko F Fujio.
Manga yang mengkombinasikan humor dan fantasy itu disukai banyak orang dan dengan cepat membuat Fujiko Fujio menjadi populer.
Serial komik Doraemon pertama kali mereka terbitkan pada Desember 1969 di enam majalah berbeda.
Sebanyak 1.345 cerita dibuat dalam rangkaian aslinya, yang diterbitkan oleh Shogakukan dalam naungan merek komik Tentōmushi
Setelahnya, Fujiko dan Fujimoto membagi peran. Fujimoto fokus pada manga untuk anak, sedangkan Fujiko mengambil peran yang lebih luas, dari manga untuk anak, hingga manga denagn sentuhan horor untuk pembaca dewasa.
Keduanya pun resmi berpisah pada akhir 1980-an dan Fujiko Fujio memulai karirnya sendiri dengan nama Fujiko Fujio A.
Pada 2005, Fujiko menerima anugerah dari Japan Cartoonists Association's Education, Culture, Sports, Science, and Technology Miniser karena karya-karyanya.