Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

UIN Tulungagung Deklarasikan Tulungagung Sehat Mental,  Gandeng Bupati dan DPRD

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung mendeklarasikan gerakan Tulungagung Sehat Mental

Penulis: David Yohanes | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/David Yohanes
MENANDATANGANI DEKLARASI - Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Prof Dr Abdul Aziz, M.Pd menandatangani deklarasi Tulungagung Sehat Mental, Selasa (28/10/2025). Deklarasi ini untuk membantu masyarakat Tulungagung yang mengalami masalah mental. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I TULUNGAGUNG - Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung mendeklarasikan gerakan Tulungagung Sehat Mental, Selasa (28/10/2025).

UIN Tulungagung menggandeng Pemkab Tulungagung dan DPRD Tulungagung, untuk mengatasi masalah mental yang dihadapi masyarakat. 

Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, sebanyak 1.136 warga mengalami gangguan kejiwaan Skizofrenia.

Gangguan kejiwaan ini menempati urutan ke-3 dari daftar 10 penyakit terbanyak yang membutuhkan layanan kesehatan.

Rektor UIN SATU Tulungagung Prof Dr Abdul Aziz, M.Pd, mengatakan Tulungagung Sehat Mental ini upaya kolektif.

“Karena kesehatan mental berpengaruh ke beberapa aspek, seperti ekonomi. Investor juga akan menilai seberapa sehat mental masyarakat Tulungagung,” ujarnya.

Untuk layanan kesehatan mental ini UIN Tulungagung akan membuat aplikasi untuk konsultasi beberapa masalah kejiwaan.

Aplikasi ini untuk mendekatkan layanan ke kalangan muda yang lebih terbiasa layanan daring.

Layanan konsultasi kejiwaan ini juga dilaksanakan secara luring, dengan melihatkan personel dari jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), psikologi dan program studi lain yang disiapkan.

“Kami juga akan bentuk duta kesehatan mental dari kalangan mahasiswa BKI dan psikologi,” tambah Azis.

Baca juga: BPBD Kabupaten Nganjuk Pasang Tenda di SDN II Jatigreges, Difungsikan Sebagai Kelas Darurat

Lanjutnya, data World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, selepas pandemi Covid-19 ada 301 penduduk dunia mengalami gangguan kejiwaan.

Pada rentang usia 0-19 ada 52 juta mengalami kecemasan, dan 280 juta mengalami depresi pada generasi yang lebih tua.

Sementara Kabupaten Tulungagung punya masalah dengan pengasuhan terkait pekerja migran, yang ikut menyumbang masalah mental masyarakat.

“Tulungagung kan basis TKI, banyak anak yang ditinggal orang perlu pendampingan. Juga dari masyarakat sendiri,” katanya.

Sebelumnya UIN Tulungagung sedang merancang pendampingan mental untuk narapidana di  Lapas Kelas IIB Tulungagung.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved