Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Jelang Musim Hujan, Bupati Tulungagung Cek Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Pemkab Tulungagung menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi

Penulis: David Yohanes | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/David Yohanes
KESIAPAN PERSONEL - Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo melihat kesiapan personel dan peralatan yang dibutuhkan untuk merespons setiap kejadian bencana alam di Halaman Kantor Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025). Kegiatan ini bagian dari kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tahun 2025. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I TULUNGAGUNG - Menjelang musim penghujan, Pemkab Tulungagung menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi pada Selasa (7/10/2025) pagi.

Apel ini untuk menyiapkan segenap unsur penanggulangan bencana di Kabupaten Tulungagung, menghadapi musim hujan 2026.

Selain kesiapan personel, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo juga meninjau kesiapan peralatan evakuasi, seperti mesin gergaji, perahu karet, dan lain sebagainya.

“Kendaraan juga sudah disiapsiagakan. Kita harus mengantisipasi dampak perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi,” ujarnya.

Selama tahun 2025 ini telah terjadi rangkaian bencana alam di Kabupaten Tulungagung.

Tercatat ada 7 bencana angin kencang, 7 tanah longsor dan 8 bencana banjir.

Bencana itu terjadi bukan hanya saat peralihan musim, namun juga saat anomali cuaca.

“Apel ini untuk melihat kesiapan, merespons dengan cepat setiap kejadian bencana alam di Kabupaten Tulungagung,” tambah Gatut Sunu.

Selain menyiapkan para pihak terkait penanggulangan bencana alam, Pemkab Tulungagung juga meminta masyarakat waspada bencana alam.

Apalagi banyak wilayah di Tulungagung yang rawan bencana alam, seperti di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang yang rawan tanah longsor.

Kemudian kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Sumbergempol yang rawan angin kencang.

Baca juga: Tak Satupun SPPG di Trenggalek Punya SLHS, Diberi Waktu hingga Akhir Bulan

Serta banyak wilayah di Tulungagung rawan bencana banjir karena ada di dataran rendah.

“Kami juga menyampaikan sosialisasi untuk siap siaga menghadapi segala dampak bencana alam. Termasuk wilayah yang selama ini dianggap aman,” tegas Gatut Sunu.

Pemkab Tulungagung mengalokasikan sekitar Rp 3 miliar untuk belanja tak terduga di tahun 2025 ini.

Alokasi anggaran ini salah satunya untuk penanganan dampak bencana alam yang tidak bisa diprediksi.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, mengatakan pihaknya juga memaksimalkan komunikasi Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) di setiap kecamatan.

FPRB membantu untuk mengurangi risiko bencana di wilayah masing-masing, salah satunya dengan sosialisasi ke warga di area rawan bencana.

“FPRB juga akan membantu menginformasikan kejadian bencana supaya cepat direspons bersama-sama,” ujarnya.

Personel penanggulangan bencana seperti BPBD, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan maupun unsur SAR di Tulungagung akan bersiaga selama musim hujan.

Tidak ada posko khusus yang didirikan di wilayah rawan bencana, seperti Sendang dan Pagerwojo.

Posko hanya akan didirikan jika memang dibutuhkan karena faktor urgensi, seperti bencana skala besar.

“Personel kami kirim melalui sekretariat masing-masing menuju ke lokasi bencana. Tidak ada posko khusus,” pungkas Robinson.

 

(David Yohanes/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved