Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Bangga! Film ‘Tambang Emas Ra Ritek’ Karya Anak Trenggalek Tembus Nominasi FFI 2025

Tambang Emas Ra Ritek, Film Dokumenter Karya Anak Trenggalek Masuk Nominasi Festival Film Indonesia 2025

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
(Dokumentasi Sutradara film Tambang emas ra ritek, Alvina)
Proses produksi Film Tambang Emas Ra Ritek di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Maret 2025. Film Tambang Emas Ra Ritek masuk nominasi film dokumenter panjang terbaik dalam ajang bergengsi nasional, Festival Film Indonesia (FFI) 2025. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Kabupaten Trenggalek.

Film dokumenter berjudul “Tambang Emas Ra Ritek” berhasil masuk nominasi film dokumenter panjang terbaik dalam ajang bergengsi nasional Festival Film Indonesia (FFI) 2025.

Film karya anak muda Trenggalek ini merekam perjuangan masyarakat setempat yang menolak kehadiran tambang emas di wilayahnya.

Lebih dari sekadar dokumenter, film tersebut menjadi simbol keteguhan warga dalam menjaga lingkungan dari ancaman kerusakan alam.

Sutradara Alvina (27) mengaku tidak menyangka karyanya bisa masuk sebagai salah satu nominasi, sebab film ini merupakan dokumenter panjang pertama yang ia garap.

Baca juga: Pecah Kaca Mobil di Blitar Uang Rp150 Juta Digondol Pelaku, Polisi Buru Pelaku Lewat CCTV

Perempuan asal Desa Pule, Kecamatan Pule, itu mengaku bangga karena isu tambang emas di Trenggalek mendapat perhatian di tingkat nasional.

“Tentu rasanya bangga, ternyata FFI juga mempertimbangkan isu tambang emas di Trenggalek. Sehingga perjuangan masyarakat Trenggalek untuk melindungi lingkungan turut disuarakan di ruang yang lebih luas dan diketahui oleh masyarakat di Indonesia,” ucap Vina, Jumat (24/10/2025).

Menurut Vina, film ini menampilkan kisah warga dari berbagai latar belakang mulai dari petani, nelayan, perempuan, tokoh agama, seniman, hingga anak muda yang menilai tambang emas sebagai bentuk penjajahan gaya baru.

“Selain cerita tentang alasan warga Trenggalek tidak membutuhkan tambang emas, film ini memaparkan kronologi pertambangan emas di Trenggalek mulai dari babak eksplorasi hingga eksploitasi,”
ucapnya.

Kronologi tersebut, lanjut Vina, sengaja ditampilkan agar masyarakat mengetahui secara lebih detail proses dan dampak pertambangan emas di daerah mereka.

Film Tambang Emas Ra Ritek merupakan hasil kolaborasi berbagai komunitas, termasuk Serikat Suket yang bergerak di bidang kesenian serta Jaringan Advokasi Tambang (JATAM).

Ide film mulai digarap sejak Februari 2025 dengan tahap pra-produksi yang berfokus pada pengumpulan arsip berita, foto, dan video perjuangan warga.

Tahap produksi berlangsung Maret–April 2025 di sejumlah titik konsesi tambang emas, dan pascaproduksi rampung pada Mei 2025.

“Kami menggelar nonton bareng (nobar) perdana di Kecamatan Kampak, wilayah yang pertama akan dieksploitasi oleh perusahaan tambang emas,” jelasnya.

Nobar perdana tersebut mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Sekitar 100 penonton dari berbagai kecamatan hadir, termasuk Pule, Tugu, Watulimo, Munjungan, Panggul, Pogalan, Dongko, Gandusari, dan Karangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved