Talkshow PDIP Jatim

Peneliti Litbang Kompas Bedah Kekuatan dan Tantangan PDIP Jatim, Strategi Menang Pemilu 2029

Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu membocorkan strategi yang harus dilakukan partai politik untuk bisa meraih pemilih di tahun 2029

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Fatimatuz Zahroh
Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu bedal social capital PDIP Jatim saat hadir dalam Talkshow RedTalks: Suara Muda untuk Jatim Keren yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (22/11/2025). Ia juga membocorkan strategi agar PDIP bisa menang Pemilu 2029 

Ringkasan Berita:
  • Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu membocorkan strategi yang harus dilakukan partai politik untuk bisa meraih pemilih di tahun 2029 mendatang.
  • Strategi ini dia paparkan ketika jadi narasumber di Talkshow RedTalks : Suara Muda untuk Jatim Keren yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (22/11/2025).
  • Di awal paparannya, ia membedah tentang kekuatan social capital dan juga tantangan yang dimiliki oleh partai besar PDIP yang tiga kali berturut-turut pemenangkan pemilu

TRIBUNMATARAMAN.COM, SURABAYA - Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu membocorkan strategi yang harus dilakukan partai politik untuk bisa meraih pemilih di tahun 2029 mendatang.

Strategi ini dia paparkan ketika jadi narasumber di Talkshow RedTalks : Suara Muda untuk Jatim Keren yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (22/11/2025).

Di awal paparannya, ia membedah tentang kekuatan social capital dan juga tantangan yang dimiliki oleh partai besar PDIP yang tiga kali berturut-turut pemenangkan pemilu. 

“Social capital yang dimiliki PDIP menurut Litbang Kompas yang pertama adalah loyalitas. Loyalitas pemilih PDIP itu sangat tinggi. Bahkan menurut survei Litbang Kompas loyalitas pemilih PDIP di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan loyalitas nasional,” ujar Yohan Wahyu.

Baca juga: Tiket Persik Kediri vs Semen Padang Mulai 35 Ribu, Panpel Buka Penjualan H-3

“Kalau loyalitas pemilih PDIP nasional adalah 65 persen sedangkan loyalitas PDIP Jatim adalah 85 persen,” imbuhnya.

Berikutnya, social capital PDIP Jawa Timur yang kedua adalah rekam jejak. PDIP sebagai partai politik pertama yang memenangkan Pemilu secara tiga kali berturut-turut,  menjadi rekam jejak yang positif bagi publik.

Karena itu berdampak pada citra partai. Bahkan rata-rata dari survei Litbang Kompas ketika ditanya rekam jejak PDIP baik ataukah buruk, maka sebanyak 75 persen menyatakan baik. Itu menjadi modal  yang kuat bagi PDIP.

“Yang ketiga sosial kapital PDIP adalah identitas dan ideologi yang begitu kuat. Di survei-survei Litbang Kompas, ada dua hal yang selama ini konsisten dijawab oleh masyarakat ketika ditanya kenapa pilih PDIP, alasan tertinggi pertama adalah ideologi, berikutnya yang tertinggi kedua adalah sosok atau tokoh,” tegasnya.

Dengan modal yang begitu besar tersebut, bukan berarti PDIP tak memiliki tantangan. Yohan Wahyu menegaskan bahwa tantangan terbesar PDIP adalah soal generasi pemilih.

“Jika dikupas dari latar belakang generasi, masalah yang dihadapi PDIP adalah kebanyakan pemilihnya generasi tua. Ini adalah problem karena kalau dilihat transformasi pemilih ke depan itu 60 persennya pemilih adalah generasi muda,” tegasnya.

Baca juga: LIVE Indosiar Gratis! LINK TV Online Streaming Persebaya vs Arema FC Derbi Jatim Liga 1

“Nah ini pemilih PDIP itu kebalikannya, 60 persen pemilihnya adalah generasi tua. Ini menjadi tantangan. Mestinya postur kemenangan itu menggambarkan postur pemilih secara populasi,” imbuh Yohan Wahyu.

Bahkan menurutnya posturnya adalah piramida karena menggambarkan postur pemiliknya.

Sementara postur pemilih PDIP adalah piramida terbalik di mana yang tua lebih banyak dibandingkan dengan pemilih muda padahal postur pemilih adalah yang muda yang banyak. 

“Maka ada tiga catatan penting untuk  menjembatani itu agar bisa menarik simpati hati rakyat agar memilih PDIP. Yang pertama harus turun ke rakyat, harus menjaga integritas dan yang ketiga adalah tepati janji,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Yohan Wahyu juga memberikan sejumlah rekomendasi, untuk mengatasi tantangan agar bisa menggaet pemilih lebih banyak ke depannya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved