Ponpes Ambruk di Sidoarjo

Tim Gabungan Sisir Reruntuhan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo Cari Santri yang Terjebak

Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan bersama-sama untuk menangani musibah Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo

Penulis: Tony Hermawan | Editor: faridmukarrom
Tony Hermawan
CEK KORBAN- Wagub Jatim Emil Dardak menjelaskan strategi tim gabungan dalam penyelamatan korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SIDOARJO -  Malam yang mencekam menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, setelah bangunan tiga lantai di kompleks tersebut ambruk.

Upaya penyelamatan langsung digencarkan. Basarnas, Damkar, TNI, Polri, hingga relawan dikerahkan untuk mencari kemungkinan santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Lampu sorot dipasang di berbagai titik bangunan yang roboh, menerangi lokasi agar tim bisa leluasa melakukan pencarian.

Sejumlah alat berat turut dikerahkan untuk memudahkan proses evakuasi. Sementara itu, tiga rumah sakit disiapkan sebagai rujukan penanganan korban, yakni RS Siti Hajar, RSUD Notopuro, dan RS Delta Surya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, yang hadir di lokasi menegaskan bahwa operasi penyelamatan dipimpin langsung oleh Basarnas.

Baca juga: Kesaksian Santri Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny: “Tiba-Tiba Bangunannya Ambruk”

Ia menjelaskan, pencarian dilakukan dengan menyisir bangunan dari berbagai sisi untuk memastikan tak ada satu pun korban yang terlewat.

Bahkan, untuk membantu mereka yang diduga masih tertimbun, tim menyalurkan oksigen dan air menggunakan selang agar para korban dapat bertahan hingga proses evakuasi berhasil.

“Tujuannya agar yang ada di dalam tetap bisa bertahan sampai proses evakuasi selesai,” kata Emil.

Namun, ia menekankan bahwa evakuasi tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena kondisi struktur bangunan sangat rapuh.

“Kalau dibuka dari bawah, dikhawatirkan akan runtuh lagi. Karena itu pencarian dilakukan dengan pembukaan akses secara mikro. Pakar-pakar struktur juga sedang melihat bagaimana penanganan terbaik,” tambahnya.

Emil memastikan negara akan hadir untuk memberikan santunan kepada para korban.

Tetapi untuk saat ini, fokus utama pemerintah daerah tetap tertuju pada penyelamatan nyawa.

(Tony Hermawan/Tribunmataraman.com)

Editor: Farid Mukarrom

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved