Putra Daerah

Kania Mahasiswi FISIP UNAIR Lewat Ketekunan Raih Kesempatan Magang Berdampak di Perpusnas

Jangan Takut Keluar dari Zona Nyaman, Kania Mahasiswa Fisip Unair Buktikan Ketekunan Bisa Membuka Jalan Kesuksesan

|
Editor: faridmukarrom
Dok Pribadi
Kania: Kania Dama Putri, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga raih kesempatan lolos Magang Berdampak 2025. Program tersebut dinaungi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. 

Selain itu, mitra-mitra yang ditawarkan juga berasal dari berbagai sektor strategis, seperti teknologi informasi, kecerdasan buatan, edutech, video streaming, logistik, smart city, robotik, perbankan, ritel digital, pelestarian budaya, sampai layanan pustaka.

Dibukanya program Magang Berdampak di semester ini merupakan momentum yang tepat bagi Kania, karena hanya tersisa mata kuliah peminatan.

“Kesempatan itu memberikan peluang buat aku. Aku pikir, ini saatnya,” ungkapnya Minggu (24/8/2025).

Meski begitu, ia merasa dihantui keraguan. “Tapi aku juga takut ga lolos karena saingannya cukup berat,”  imbuhnya.

 Namun, dara asal Candisari, Semarang, Jawa Tengah ini tak membiarkan dirinya tenggelam dalam keraguan.

Salah satu fondasi untuk menepis keraguannya adalah kehadiran sosok tua yang selalu mendukung keputusannya.

 “Orang tuaku selalu yakin kalau aku bisa melewatinya, yakin aku bisa lolos,  bahkan ketika aku ragu,” ucapnya. 

Hal itu menjadi salah satu bahan bakar Kania untuk terus memperjuangkan mimpinya.

Setelah ada sosialisasi program Magang Berdampak, Kania segera bergegas menyiapkan diri. Ia menyusuri daftar mitra yang ditawarkan, memindai posisi, mencermati kualifikasi, serta memahami persyaratan karena setiap mitra memiliki kebutuhan yang berbeda. 

Dari 22 mitra yang terdaftar dan tertulis pada situs resmi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kania memutuskan untuk mendaftar di lima mitra sekaligus, di antaranya BPJS Ketenagakerjaan, PT Widya Inovasi Indonesia (Widya Robotics), PT Bersama Zatta Jaya Tbk, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perpustakaan Nasional.

Menariknya, Kania tidak mengirimkan satu curriculum vitae (CV) untuk keseluruhan posisi yang dilamar.

Gadis kelahiran 2002 itu mengonsep lima versi CV yang  berbeda dengan menyelaraskan pada kualifikasi setiap mitra.

“Aku memilah pengalaman yang linear, sehingga tiap posisi ada CV dan portofolio masing-masing,” tuturnya.

Strategi tersebut ia lakukan karena CV yang spesifik dirasa lebih meyakinkan dibanding yang umum, karena mitra juga menilai relevansi pengalaman dengan kebutuhan.

Setelah semua persyaratan dilengkapi, Kania seketika menyelesaikan proses pendaftaran dan menunggu momen pengumuman.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved