Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Dispertabun Kabupaten Kediri Mewanti-wanti Petani Waspadai Musim Hujan Tak Menentu

Dispertabun Kabupaten Kediri meminta petani mewaspadai cuaca yang tidak menentu, dan majunya musim hujan

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Isya Anshori
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat panen jagung di wilayah Kayen Kidul awal tahun 2025 lalu. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri meminta petani mewaspadai majunya musim hujan 
Ringkasan Berita:
  • Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri mengimbau petani mewaspadai cuaca tidak menentu dan majunya musim hujan
  • Petani yang diminta waspada adalah petani tembakau dan jagung

 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri mengimbau para petani di wilayahnya untuk lebih waspada menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu dan potensi hujan yang datang lebih awal dari perkiraan. 

Cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi secara pasti dikhawatirkan berdampak pada hasil panen, terutama bagi petani tembakau dan jagung.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Sukadi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan memperkuat komunikasi bersama BMKG dan menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Jawa Timur terkait peningkatan curah hujan di wilayah Jatim.

"Jadi, kami berkomunikasi dengan BMKG terkait curah hujan yang ada di Kabupaten Kediri. Selain itu, Ibu Gubernur Jawa Timur juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang antisipasi hujan. Informasi ini kami teruskan ke seluruh petugas lapangan dan kelompok tani," kata Sukadi, Senin (3/11/2025).

Sukadi menegaskan bahwa seluruh penyuluh pertanian di lapangan telah diminta untuk menyampaikan informasi cuaca kepada para petani secara cepat dan masif.

Hal ini penting agar petani bisa menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca, baik dalam memilih varietas tanaman, pola tanam, maupun waktu panen.

"Supaya para petani bisa segera menyesuaikan diri, mulai dari jenis tanaman yang ditanam hingga waktu tanam dan panen. Kami berharap petani tidak salah langkah karena faktor cuaca," jelasnya.

Sukadi mencontohkan, pada akhir September lalu pihaknya telah melakukan koordinasi langsung dengan BMKG Karangploso untuk mendapatkan data curah hujan terbaru.

Hasilnya, BMKG memprediksi hujan akan mulai turun di wilayah Kediri pada minggu ketiga bulan Oktober ini. 

"Waktu itu kami melihat di lapangan masih banyak tanaman tembakau. Padahal, kalau tembakau kena hujan bisa rusak total. Karena itu, sejak awal Oktober kami sudah minta kepada petani agar segera memanen tembakaunya bila sudah cukup usia, meskipun belum 100 persen kering," tutur Sukadi.

Baca juga: BMKG Kediri Prediksi Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Langkah cepat itu, kata Sukadi, terbukti membantu banyak petani menghindari kerugian.

Sebagian besar petani tembakau berhasil menyelesaikan panen sebelum hujan deras mulai turun di pertengahan Oktober. 

Namun, ia mengingatkan masih ada potensi kerugian pada tanaman lain, seperti jagung.

"Saat kami turun ke lapangan, kami melihat masih banyak tanaman jagung. Memang sebagian besar sudah mengering, tapi ada beberapa lahan yang mulai tergenang air. Kalau hujan terus-menerus, hasilnya bisa kurang maksimal karena masa panen belum cukup umur," katanya.

Dia menambahkan, secara umum kondisi tanaman jagung di Kediri masih cukup baik, namun jika genangan air terus terjadi, maka bisa memengaruhi kadar kering pipil dan kualitas hasil panen.

Karena itu, petani diimbau segera melakukan pengaturan drainase agar air tidak menggenang di lahan.

Hingga saat ini, Dispertabun belum menerima laporan resmi mengenai gagal panen, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan rutin di lapangan.

Sukadi juga meminta agar kelompok tani segera melapor jika menemukan kendala akibat cuaca ekstrem agar bisa segera ditindaklanjuti.

"Sejauh ini belum ada laporan gagal panen. Tapi kami minta petani terus waspada, jangan menunggu masalah besar baru melapor. Prinsipnya, antisipasi lebih baik daripada menanggung kerugian," pungkasnya.

 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved