Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Minat Warga Masih Rendah, Pemkab Kediri Soroti Kurangnya Sosialisasi Bandara Dhoho
Pemkab Kediri Dorong Sosialisasi Masif dan Akses Transportasi untuk Dongkrak Penumpang di Bandara Dhoho
Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
Ringkasan Berita:
- Pemkab Kediri menyoroti rendahnya minat masyarakat menggunakan Bandara Dhoho meski sudah beroperasi dengan harga tiket terjangkau.
- Asisten 1 Sekda Kediri, Sukadi, menyebut persoalan utama adalah kurangnya sosialisasi dan akses transportasi. Tingkat keterisian rute Kediri–Jakarta masih di bawah 10 persen.
- Pemkab berencana menggandeng daerah sekitar untuk promosi dan memperbaiki akses transportasi agar Bandara Dhoho lebih diminati.
TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri menyoroti rendahnya minat masyarakat terhadap layanan penerbangan di Bandara Dhoho Kediri.
Padahal, bandara baru tersebut telah resmi beroperasi dengan rute domestik langsung ke Jakarta dan menawarkan harga tiket yang kompetitif.
Namun, tingkat keterisian penumpang masih tergolong rendah.
Menurut data Surya Air Center (SAC), okupansi penumpang di rute Kediri–Jakarta saat ini bahkan masih di bawah 10 persen.
Asisten 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sukadi, menilai bahwa persoalan utama bukan pada fasilitas bandara atau harga tiket, melainkan minimnya sosialisasi kepada masyarakat.
Baca juga: Jadwal Terbaru Piala Dunia Indonesia U17 vs Zambia Live Indosiar, Pelatih Lawan Ungkap Kelemahan Tim
“Sepuluh hari yang lalu kami sudah sampaikan, bandara ini sebenarnya sudah bagus, rute domestik ada, harga tiket juga murah. Tapi masalahnya di sosialisasi yang belum masif,” ujar Sukadi, Minggu (2/11/2025).
Sebagai perbandingan, bandara lain di Jawa Timur seperti Juanda (Surabaya), Abdul Rachman Saleh (Malang), dan Banyuwangi mencatat tingkat keterisian penumpang mencapai 80–90 persen pada tanggal yang sama.
“Kalau dibandingkan dengan Banyuwangi, mereka daerahnya kecil, tapi permintaannya tinggi. Sementara kita punya wilayah penyangga besar — Nganjuk, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, dan Kediri Kota. Harusnya permintaannya lebih tinggi,” jelasnya.
Pemkab Akan Gandeng Daerah Sekitar untuk Promosi Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Kediri berencana mengundang pemerintah daerah selingkar Wilis guna menyusun strategi promosi bersama.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan sosialisasi hingga ke tingkat desa-desa.
“Kami akan kumpulkan daerah-daerah sekitar agar ikut mensosialisasikan penerbangan dari Kediri ke Jakarta dan sebaliknya.
Sosialisasi harus sampai ke desa agar masyarakat tahu mereka punya alternatif bandara sendiri,” tegas Sukadi.
Selain promosi, Sukadi juga menyoroti minimnya sarana transportasi menuju Bandara Dhoho.
Akses yang terbatas membuat calon penumpang kesulitan menjangkau bandara karena belum tersedia layanan transportasi umum yang memadai.
“Kita berbeda dengan Surabaya atau Malang yang akses taksinya mudah.
Di Kediri, transportasi menuju bandara masih terbatas.
Padahal kalau penumpang dari Stasiun Kediri mau ke bandara, itu seharusnya bisa dilayani transportasi khusus,” ujarnya.
Menurut Sukadi, potensi pasar sebenarnya cukup besar. Dari pengamatannya, hampir semua kursi kereta api Kediri–Jakarta selalu terisi penuh dengan harga tiket Rp800–900 ribu per orang.
Dengan harga penerbangan yang kompetitif dan waktu tempuh jauh lebih cepat, Bandara Dhoho seharusnya bisa menjadi pilihan utama.
“Kalau masyarakat tahu ada penerbangan langsung Kediri–Jakarta, pasti banyak yang memilih itu,” tambahnya.
Sukadi menilai perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, maskapai, dan pengelola bandara untuk mengembangkan sistem transportasi penghubung sekaligus memperkuat promosi.
| PBSI Kediri Gelar Kejurkab 2025, Ajang Pembinaan dan Seleksi Atlet Menuju Kejurprov Jawa Timur |
|
|---|
| Penemuan Potongan Tubuh di Rel Kereta Gegerkan Warga Kediri, Korban Diketahui Asal Blitar |
|
|---|
| Konsolidasi Internal, Ini Arahan Ketua PDIP Megawati Bagi Bupati Kediri Mas Dhito |
|
|---|
| Hadapi Musim Hujan, BPBD Kediri Latih Warga Tiron dan Jatirejo Tangani Bencana Banjir |
|
|---|
| Harga Pupuk Bersubsidi di Kediri Turun 20 Persen, Petani Kini Bayar Rp 90 Ribu per Sak Urea |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/bandara-dhoho-kediri-beroperasi-perdana-5-april-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.