Hari Batik Nasional

Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Rayakan Hari Batik Nasional, Peragaan Busana di Dalam Kereta

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menggelar peragaan busana di dalam kereta api bertepatan di Hari Batik Nasional

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Humas KAI Daop 7 Madiun
FASHION SHOW - Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun bekerja sama dengan berbagai pihak serta desainer Anggi Putra, menghadirkan peragaan busana bertajuk 'Fashion Batik on the Train and Station', Kamis (2/10/2025). Fashion show ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun memiliki cara unik untuk memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober.

PT KAI Daop 7 Madiun bekerja sama dengan berbagai pihak serta desainer Anggi Putra, menghadirkan peragaan busana di dalam kereta api bertajuk 'Fashion Batik on the Train and Station', Kamis (2/10/2025).

Gelaran dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional ini sukses mencuri perhatian karena digelar di stasiun dan dalam perjalanan kereta, termasuk di wilayah Stasiun Kediri.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud apresiasi terhadap salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. 

"Sebagai warisan budaya tak benda, gelaran ini menjadi wujud rasa bangga terhadap batik, khususnya batik khas Magetan yang merupakan bagian dari wilayah Daop 7 Madiun," ungkapnya.

Selain memperkenalkan keindahan motif batik, acara ini juga menjadi wadah promosi bagi pelaku UMKM.

Zainul menjelaskan bahwa pihaknya konsisten memberi ruang bagi sektor kreatif melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.

"KAI terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program-program TJSL yang berkesinambungan," jelasnya.

Tak hanya sekadar pagelaran busana, penumpang kereta api juga diajak ikut merasakan pengalaman berbeda. Mereka disambut dengan suvenir eksklusif berupa scarf bermotif kereta dan batik khas Magetan.

Di samping itu, juga disediakan sajian khas Magetan seperti kue Rahayu dan jenang candi turut dihidangkan, memberikan nuansa tradisi yang sarat makna filosofis.

"Hidangan ini bukan sekadar jamuan, melainkan simbol keberuntungan, kehangatan, dan doa keselamatan yang terkandung dalam setiap gigitannya," kata Zainul menggambarkan kesakralan kuliner lokal yang ikut dihadirkan.

Baca juga: Wigi Pratama, Striker Muda Persik Kediri Dapat Panggilan Perdana Timnas U-23

Yang membuat gelaran ini semakin istimewa adalah keikutsertaan seorang model penyandang disabilitas dalam peragaan busana karya Anggi Putra. 

Kehadiran ini menjadi pesan kuat bahwa batik adalah milik semua kalangan tanpa batas.

"Hal ini menjadi wujud dukungan KAI dalam memberikan ruang berekspresi bagi penyandang disabilitas. Bahkan KAI memberikan tarif reduksi 20 persen bagi penyandang disabilitas untuk perjalanan jarak jauh," ujarnya.

Sementara itu, Anggi Putra, desainer asal Magetan yang dikenal lewat brand @jero.indonesia, menilai kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam memperluas jangkauan batik lokal. 

"Batik bukan hanya busana, tetapi juga identitas dan kebanggaan yang harus terus kita gaungkan di ruang-ruang publik, termasuk kereta api," tutur Anggi.


(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved