Para peserta juga dijaring hanya dalam waktu 4 hari di antara komunitas lari.
“Namun jika event ini berkembang, bisa dijadikan kegiatan tahunan,” tegasnya.
Perwira polisi yang sudah 3 kali menyelesaikan full maraton ini mengatakan, Kabupaten Tulungagung punya potensi luar biasa untuk mengembangkan sport tourism, terutama lari.
Rute jalanan mayoritas rata, pemandangan bagus, cuacanya tidak panas dan tidak dingin sehingga ideal untuk olahraga lari.
Kemudian didukung oleh masyarakatnya yang suportif terharap kegiatan olahraga.
“Meskipun jalannya terpakai untuk kegiatan, mereka tidak ngedumel. Ini modal penting bagi Tulungagung mengembangkan sport tourism,” katanya.
Para peserta rencananya akan tabur bunga di Makam Bung Karno
Baca juga: Persik Kediri Jamu Madura United pada Laga Kandang Pertama di Gresik, Tiket Mulai Rp 35 Ribu
Fajar Sulihtiawan dari Friday Running Commnunity, mengatakan selama 1 tahun belakangan dukungan Polres Tulungagung memberi dukungan besar pada pengembangan sport tourism.
Pengurus HIPMI ini berharap Tulungagung semakin terkenal sebagai daerah yang ramah untuk olahraga.
“Dukungan luar biasa, terutama lari. Semoga semakin bisa memasyarakatkan olahraga, karena jika kita sibuk olahraga maka hal negatif lainnya bisa kita tekan,” ucapnya.
(David Yohanes/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik