TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Sebanyak 300 porsi makanan gratis disiapkan Lapas Kelas IIB Tulungagung dalam program Jumat Berkah di Cafe Rindu Rumah, Jalan A Yani Timur Tulungagung, Jumat (4/7/2025).
Menu yang disajikan antara lain nasi rawon, soto, nasi campur dan nasi ikan lele.
Sekitar pukul 09.00 WIB warga mulai berdatangan dan menikmati menu yang disajikan.
Mereka antara lain dari ojek online, tukang becak, dan masyarakat umum yang kebetulan lewat.
Dua anggota Dharma Wanita Lapas Kelas IIB Tulungagung berdiri di tepi jalan, untuk mengarahkan warga yang ingin makan gratis.
“Kami tidak membatasi, siapa saja boleh mampir di sini. Para pegawai yang kebetulan lewat bisa mampir,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung, Dony Galih Sulistyo.
Menurut Dony, Jumat Berkah ini sudah dilaksanakan sejak awal Mei 2025.
Pelaksananya dari pegawai Lapas, Dharma Wanita dan Koperasi Lapas Tulungagung.
Pembiayaannya juga dibantu dengan donasi para pegawai, koperasi dan Cafe Rindu Rumah.
“Sejak awal kami sediakan 300 porsi. Sebelum salat Jumat biasanya sudah habis,” katanya.
Dony menambahkan, kegiatan ini bagian upaya mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, serta akselerasi program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan terkait ketahanan pangan.
Utamanya, makan gratis ini untuk membantu masyarakat yang sedang membutuhkan.
Terkait Cafe Rindu Rumah, tempat ini sebenarnya adalah Rumah Dinas Kepala Lapas Tulungagung.
Bagian halaman diubah jadi cafe, sementara bagian dalam akan dijadikan galeri Lapas.
Pengalihfungsian cafe ini atas sudah dikonsultasikan dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Hasil konsultasi, hanya bagian halaman yang bisa dijadikan cafe. Karena itu bagian ruangan kami fungsikan galeri sejarah Lapas,” ungkap Dony.
Salah satu warga yang mampir makan gratis adalah Sutono, warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman.
Tukang becak ini mengaku setiap Jumat mampir di Cafe Rindu Rumah untuk makan pagi.
Setiap kali mampir, Sutono mengaku memilih menu yang berlainan dari sebelumnya.
“Ini menunya kan banyak (jenisnya), jadi tinggal pilih. Setiap Jumat saya ganti menu,” ujarnya.
Sebagai tulang becak, Sutono mengaku cukup terbantu dengan program Jumat Berkah ini.
Setidaknya makan gratis ini mengurangi pengeluaran.
Apalagi situasi saat ini para tukang becak mulai tersingkir, kalah dengan ojek online.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer