Kabar berikutnya yang diterima KSOP setelah permintaan tolong itu adalah bahwa kapal telah tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB.
Pencarian Terkendala Ombak
Sementara itu, proses pencarian kapal terkendala oleh besarnya ombak.
Koordinasi Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi menjelaskan, untuk sementara pencarian kapal dilakukan oleh kapal dari Basarnas, KSOP, dan dua kapal milik perusahaan yang mengalami musibah.
"Kami menuju titik lokasi terakhir kapal tersebut," kata Wahyu, Kamis (3/7/2025) dini hari.
Wahyu menjelaskan, kapal diduga tenggelam di perairan tengah antara Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk Bali.
"Cuma karena kuatnya arus yang mengarah ke selatan, jadi untuk proses pencarian kami fokus mengarah ke selatan," lanjut dia.
Selain dari Banyuwangi, menurut Wahyu, proses pencarian kapal juga dibantu oleh Basarnas Denpasar.
Sedangkan Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana mengatakan, sembilan kapal diterjunkan untuk mencari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam.
Kapal-kapal tersebut berasal dari berbagai unsur. Rinciannya, yakni dua kapal dari Basarnas, 2 kapal dari KSOP Tanjung Wangi, 2 kapal milik perusahaan PT Raputra Jaya, 2 kapal KRI, dan 1 kapal dari Polairud.
"Sampai sekarang ada sembilan kapal yang melakukan pencarian," kata Purgana, Kamis (3/7/2025) dini hari.
Purgana menjelaskan, laporan KMP Tunu Pratama Jaya bermasalah pertama kali diterima sekitar pukul 23.17 WIB. Pada saat itu, kapal berkomunikasi dengan kapal lain seperusahaan.
"Komunikasi yang mereka lakukan untuk sementara dari informasi yang kami terima, yakni antar lapal mereka sendiri. Waktunya cuoup singkat, tidak sampai 20 menit. Habis itu (kapal) hilang," tuturnya.
Keluarga Korban Berdatangan
Setelah informasi tragedi ini mengemuka, para keluarga dan kerabat para penumpang serta kru KMP Tunu Pratama Jaya mulai mendatangi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kamis (3/6/2025).