Kakak Ipar Korban, Siti Robiyatin (43) warga Desa Bangun, Pungging, mengatakan dirinya dihubungi orang tua korban untuk memastikan kabar adanya pria tenggelam di Rolak Songo, Mojoanyar.
Ia pun diminta mengecek ke lokasi, karena rumahnya berada paling dekat dari Rolak Songo.
Pihak keluarga mengetahui kejadian itu dari video yang beredar, memperlihatkan korban tenggelam terseret arus sungai Brantas.
"Saya ditelepon disuruh mengecek karena paling dekat ke Rolak Songo, apakah benar itu Yusafa. Kalau melihat video dan motornya kalau itu (Korban) memang dia (korban)," kata Robiyatin di lokasi, Rabu.
Ia sempat berkomunikasi dengan orang tua korban melalui sambungan telepon sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, korban masih berada di dalam rumah.
Orang tua korban, Munawati (60) sempat berkeluh kesah kepadanya terkait korban yang mengalami depresi dan menjalani rawat jalan dari Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
"(Korban) masih muda, orang tuanya perjalanan ke sini (Rolak Songo," pungkas Robiyatin.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mojoanyar, IPTU Rizal Arisman menjelaskan pihaknya saat ini masih meminta keterangan dari keluarga korban.
"Keluarga korban masih di Polsek Mojoanyar," ucap Rizal.
Pencarian Korban
Sampai saat ini, Tim SAR gabungan BPBD Kabupaten Mojokerto, masih terus melakukan pencarian korban tenggelam di DAM Rolak Songo.
Relawan Welirang Resque, Muhammad Mustofa mengungkapkan, pencarian korban dilakukan dengan penyisiran darat sejauh kurang lebih 15 kilometer Rolak Songo.
Penyisiran darat dilakukan mulai dari Jembatan Keling Desa Kwedenkembar hingga Jembatan Turi, Desa Leminggir Mojosari.
"Pencarian malam ini dilakukan penyisiran darat sesuai instruksi BPBD. Tim SAR dari potensi relawan, untuk Basarnas Surabaya masih menuju ke lokasi. Besok dilanjutkan dengan penyusuran sungai," tandasnya.
Menurut dia, pihak keluarga mengenali korban dari video dan sepeda motor yang ditinggal di jembatan Rolak Songo.
"Keluarganya tadi sudah memastikan korban adalah Yusafa, dari video dan sepeda motor. Posisinya anak itu depresi," tutupnya.
(moh.romadoni/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer