“Konsepnya kan boarding school, ada dapur, ada asrama dan berbagai fasilitas lain. Luas lahannya masih sangat kurang,” papar Wahiyd.
Sampai saat ini belum ada persiapan pelaksanaan program sekolah rakyat, termasuk penerimaan para siswa.
Rencananya akan ada 8 rombongan belajar (Rombel) untuk SMP dan 8 Rombel setingkat SMA.
Wahiyd berharap segera ada perkembangan dari Kemensos RI, sehingga Pemkab Tulungagung bisa mempersiapkan langkah selanjutnya.
“Jika sudah ada petunjuk, mungkin nanti di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) bisa dianggarkan,” tandasnya.
Sebelumnya Pemkab Tulungagung menyodorkan aset tanah miliknya di Desa Rejosari, Kecamatan Gondang untuk dijadikan Sekolah Rakyat.
Pertimbangannya, lahan ini satu-satunya aset Pemkab Tulungagung yang luasannya mencukupi, yaitu 7,1 hektar dari ketentuan minimal 5 hektar.
Sekolah Rakyat akan digunakan untuk sarana pendidikan dari keluarga miskin ekstrem.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer