"Mungkin tahun depan kita fokus bersama dengan delapan kabupaten pada agenda TMMD di Selingkar Wilis. Kita minta support provinsi dan pusat. Sudah terbit Perpres Nomor 80 Tahun 2019, kaitannya membangun kawasan Selingkar Wilis," ucapnya.
Ia menambahkan, keberhasilan TMMD membutuhkan peran segala pihak, termasuk masyarakat.
Karenanya, Kang Marhaen meminta masyarakat ikut gotong-royong bersama TNI membangun desanya.
"Silahkan masyarakat boleh terlibat. Kerja sama TNI, Pemkab, rakyat, stakeholder Forkopimda, harus selalu terjalin. Guyub rukun supaya Nganjuk maju, bermartabat, dan sejahtera," terangnya.
Dandim 0810/Nganjuk, Letkol Inf Andi Sasmito, menerangkan sebanyak 150 personel diterjunkan dalam TMMD kali ini.
Ratusan personel tersebut terdiri dari, Yon Arhanud Sidoarjo, Yon Armed 2, Kodim Nganjuk, dan Pasukan Marinir (Pasmar).
"Tujuan TMMD TNI adalah membantu pemerintah daerah untuk percepat pembangunan. Sekaligus menyejahterakan masyarakat. Tahun ini, membuka jalan Dari Ngluyu ke Lengkong agar masyarakat lebih mudah menuju sekolah maupun kegiatan perekonomian," terangnya.
Baca juga: Mayoritas Trotoar di Tulungagung Kurang Layak, Tak Tersentuh Perbaikan Sejak 2010
Andi menjabarkan, terdapat dua pembangunan yang dilakukan di TMMD, yakni fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik meliputi pematangan lahan dan pengecoran dengan menggunakan rijig beton, di jalan penghubung Dusun Suru menuju Desa Sumbermiri, total panjangnya 7 kilometer.
Lalu, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 13 unit.
Selanjutnya, untuk non fisik, penanganan stunting, pengobatan massal, pelatihan UMKM, layanan perpustakaan keliling, serta pencegahan kekerasan pada anak.
"Di samping fisik, sasaran non fisik tak kalah penting. Sasaran non fisik memberikan pemahaman dan mengasah kemampuan lebih dalam di segala bidang kepada masyarakat," cetusnya
(Danendra Kusuma/TribunMataraman.com)
editor: Eka Silviana (int)