TRIBUNMARAMAN.COM | NGANJUK - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Kabupaten Nganjuk resmi dimulai.
Pembukaan TMMD ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan.
Selain itu, terdapat prosesi upacara yang diikuti beragam elemen, antara lain TNI, Polri, OPD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, dan masyarakat.
Kang Marhaen, sapaan akrabnya, juga turut mengecek kesiapan para personel yang terlibat pada kegiatan TMMD, termasuk alat pendukung.
Tidak hanya itu, terdapat juga prosesi pembagian bantuan kepada warga.
Kang Marhaen mengatakan, TMMD tahun ini dipusatkan di wilayah Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong sampai Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk.
Baca juga: Bahagianya Siswa dan Guru SDN 1 Ngepung Nganjuk, TMMD ke-124 Akan Bangun Akses Jalan Menuju Sekolah
TMMD berlangsung selama sebulan, mulai Selasa (6/5/2025) hingga Rabu (4/6/2025).
"Lokasinya sangat strategis karena pembangunan nanti akan menghubungkan Kecamatan Lengkong dan Ngluyu," katanya.
Ia menyebut, Pemkab Nganjuk memberikan sokongan anggaran Rp 4 miliar bersumber dari APBD 2025 demi kesuksesan TMMD.
Selama Kang Marhaen menjabat, ini merupakan kali ketiga TMMD digelar di Kota Angin.
Sebelumnya, TMMD dilaksanakan di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret dan Desa Bajang, Kecamatan Ngluyu.
"Kami siap mendukung program TMMD. Kami berharap TMMD bisa berkelanjutan," ungkapnya.
Kang Marhaen menjelaskan, TMMD menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun desa yang selama ini terisolir.
Sehingga, desa yang terjamah TMMD bakal lebih berkembang dan terhubung dengan desa lain.
Selain itu, juga bisa membantu percepatan pembangunan kawasan strategis yang direncanakan pemerintah pusat.
"Mungkin tahun depan kita fokus bersama dengan delapan kabupaten pada agenda TMMD di Selingkar Wilis. Kita minta support provinsi dan pusat. Sudah terbit Perpres Nomor 80 Tahun 2019, kaitannya membangun kawasan Selingkar Wilis," ucapnya.
Ia menambahkan, keberhasilan TMMD membutuhkan peran segala pihak, termasuk masyarakat.
Karenanya, Kang Marhaen meminta masyarakat ikut gotong-royong bersama TNI membangun desanya.
"Silahkan masyarakat boleh terlibat. Kerja sama TNI, Pemkab, rakyat, stakeholder Forkopimda, harus selalu terjalin. Guyub rukun supaya Nganjuk maju, bermartabat, dan sejahtera," terangnya.
Dandim 0810/Nganjuk, Letkol Inf Andi Sasmito, menerangkan sebanyak 150 personel diterjunkan dalam TMMD kali ini.
Ratusan personel tersebut terdiri dari, Yon Arhanud Sidoarjo, Yon Armed 2, Kodim Nganjuk, dan Pasukan Marinir (Pasmar).
"Tujuan TMMD TNI adalah membantu pemerintah daerah untuk percepat pembangunan. Sekaligus menyejahterakan masyarakat. Tahun ini, membuka jalan Dari Ngluyu ke Lengkong agar masyarakat lebih mudah menuju sekolah maupun kegiatan perekonomian," terangnya.
Baca juga: Mayoritas Trotoar di Tulungagung Kurang Layak, Tak Tersentuh Perbaikan Sejak 2010
Andi menjabarkan, terdapat dua pembangunan yang dilakukan di TMMD, yakni fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik meliputi pematangan lahan dan pengecoran dengan menggunakan rijig beton, di jalan penghubung Dusun Suru menuju Desa Sumbermiri, total panjangnya 7 kilometer.
Lalu, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 13 unit.
Selanjutnya, untuk non fisik, penanganan stunting, pengobatan massal, pelatihan UMKM, layanan perpustakaan keliling, serta pencegahan kekerasan pada anak.
"Di samping fisik, sasaran non fisik tak kalah penting. Sasaran non fisik memberikan pemahaman dan mengasah kemampuan lebih dalam di segala bidang kepada masyarakat," cetusnya
(Danendra Kusuma/TribunMataraman.com)
editor: Eka Silviana (int)