Kecelakaan Bus Brimob di Purwodadi

Polisi Beber Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi, Orangtua Korban Sudah Ikhlas

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECELAKAAN BUS BRIMOB - Bus Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong kecelakaan di Tol Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2025). Sementara, kecelakaan ini menyebabkan 2 orang tewas

TRIBUNMATARAMAN.COM | PASURUAN - Polisi menduga penyebab kecelakaan bus Brimob yang ditumpangi rombongan SMAN 1 Porong di tol Purwodadi, kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025) adalah kelalaian pengemudi bus. 

Hal ini disampaikan Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca. 

"Dugaan kelalaian dari driver. Tapi itu kami harus pastikan ke para korban di dalam bus. Kalau soal sopir diduga bingung, saya belum bisa membenarkan. Informasi itu, masih kami cek ulang," ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal AKibat Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi Bertambah 1 Orang

Derie menerangkan beberapa spekulasi yang muncul dalam hasil analisis sementara atas kronologi kejadian kecelakaan bus tersebut.

Bus tersebut seharusnya tetap melaju lurus untuk menuju pintu keluar kawasan Lawang atau kawasan Singosari. 

Perkiraan tersebut didasarkan pada informasi yang dihimpun dari para saksi mengenai tujuan akhir perjalanan rombongan bus adalah Kabupaten Malang. 

"Tapi, yang pasti, itu tujuan bus ke arah Malang. Seharusnya tetap lurus," kata mantan Kasat Lantas Polres Gresik itu. 

Kecelakaan bus tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Keduanya adalah Choirul (60) sopir bus asal Ngoro, Mojokerto. Ia pensiunan PNS di Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan. 

Kemudian, seorang penumpang perempuan NAM (18) pelajar SMAN 1 Porong asal Desa Candipari, Porong, Sidoarjo. 

"Korban berhenti pada jumlah 2 orang," pungkasnya. 

Keluarga Ikhlas

Sementara itu, jenazah korban NAM juga sudah dipulangkan ke rumah duka, Sabtu petang. Suasana haru dan duka menyelimuti kediaman korban saat jenazah tiba di sana. 

"Saya sudah ikhlas. Saya iklaskan semua. Karena semua ini sudah diatur oleh Allah," ujar Soesetijaningsih, ibu korban di rumah duka. 

Tentang kegiatan sekolah ke luar kota yang diikuti putrinya, perempuan 56 tahun tersebut juga menyebut bahwa dia sejak awal mengizinkan anaknya untuk ikut. Karena memang acara sekolahan, dan sudah atas kesepakatan bersama. 

Halaman
12