Update Terbaru Mutilasi di Ngawi

Kondisi 2 Anak yang Ibunya Jadi Korban Mutilasi Ngawi, Kini Dapat Pendampingan UPT PPA Blitar

Penulis: Samsul Hadi
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu korban, Ana Yuliani, menunjukkan foto korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di RSUD Dr Soeroto Ngawi, Jumat siang (24/1/2025)

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar, akan melakukan pendampingan kepada kedua anak, UK (30), korban mutilasi di Ngawi asal Desa Bence, Kabupaten Blitar.

Sekarang UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3APPKB Kabupaten masih melakukan asesmen terhadap kedua anak korban.

"Kami asesmen dulu, pendampinganya dalam bentuk apa, perlu pendampingan psikolog atau tidak. UPT PPA sudah terjun ke keluarga korban," kata Kepala DP3APPKB, Mikhael Hankam Indoro, Senin (27/1/2025).

Baca juga: Alasan Rohmad Tega Membunuh Uswatun Khasanah dan Memutilasi Jasadnya Lalu Membuangnya di Ngawi

Dikatakannya, tidak menutup kemungkinan, kalau orang tua korban juga butuh pendampingan, UPT PPA juga akan mengusahakan.

Karena kondisi ibu kandung dan adik korban juga masih syok dengan musibah yang menimpa korban.

"Seandainya orang tua korban juga butuh pendampingan, akan kami usahakan. Makanya, sekarang masih dilakukan asesmen," ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar itu.

Selain itu, kata Hankam, dari Dinsos juga terjun melakukan asesmen ke keluarga korban.

Baca juga: Kronologi Mutilasi Jasad Dalam Koper di Ngawi Versi Polisi, Tersangka Panik Saat Korban Tewas

Dinsos meminta petugas tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) mengecek apakah keluarga korban sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau belum.

"Kalau belum masuk, kami akan mengusulkan keluarga korban masuk DTKS," ujarnya.

Seperti diketahui, UK, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi merupakan warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

UK meninggalkan dua anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki UK masih usia 10 tahun dan anak perempuannya usia 7 tahun.

Kedua anak UK tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Pelaku mutilasi sendiri sudah ditangkap tim gabungan Polda Jatim. Pelaku merupakan pria dekat korban yang merupakan warga Tulungagung.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer