TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pilkada Trenggalek 2024 hanya diikuti oleh Pasangan Calon (Paslon) tunggal yaitu Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara.
Dari tahapan demi tahapan, Pilkada Trenggalek 2024 berjalan sederhana dan terlihat tidak ingin menghamburkan anggaran sebesar Rp 50 miliar yang telah dihibahkan oleh Pemkab Trenggalek ke KPU Trenggalek
Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengakui pihaknya mengusulkan ke KPU melalui LO (Liaison Officer) agar beberapa tahapan bisa dilaksanakan tanpa perlu menghamburkan anggaran yang berlebihan.
Ia mencontohkan pengundian nomor urut Paslon yang hanya digelar di halaman Kantor KPU Trenggalek, Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, tanpa perlu menyewa gedung mewah.
Baca juga: Mendagri Kirim Pesan Hari Jadi ke-819 Kabupaten Tulungagung, Bermanfaat Untuk Pemimpin Mendatang
Menurut Mas Ipin, sapaan akrabnya, jika anggaran untuk Pilkada tersisa, maka akan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang akan kembali ke kas Pemkab Trenggalek dan bisa digunakan untuk pembangunan.
"Suatu saat saya pernah bersepeda di baratnya kodim ada warung tepi sawah di situ saya ketemu bapak dan ibu sedang ngopi dan sarapan lalu ditanya kok tidak ada lawannya dalam Pilkada," ucap Mas Ipin, Senin (18/11/2024).
"Bapak ibu tersebut mengatakan ya langsung kerja saja pak, tidak menghabiskan anggaran (untuk Pilkada)," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Mas Ipin menerangkan bahwa tahapan Pilkada harus dilalui walaupun melawan kotak kosong. Namun demikian anggaran untuk pelaksanaannya bisa ditekan seoptimal mungkin dalam tahapan Pilkada.
"Saya juga meminta maaf jika tidak bisa menghemat anggaran, karena proses politik harus terus berjalan," ucap lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara juga mengapresiasi langkah KPU Trenggalek yang hanya menggelar debat publik hanya satu kali.
"Debat 1 kali sangat cukup, karena semakin banyak debat publik maka anggaran semakin membengkak, eman-eman lah (sayang)," ucapnya.
Senada, Komisioner KPU Trenggalek, Imam Nurhadi mengatakan pelaksanaan debat Pilkada Trenggalek memang hanya dilaksanakan satu kali atas kesepakatan dengan Paslon juga.
"Paslon juga mengusulkan hanya satu kali, berharap kalau ada Silpa maka bisa kembali ke daerah," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Sofyan Arif Chandra/tribunmataraman.com)