Musik

Teori Konspirasi: ‘Espresso’ Melejit, Label Sabrina Carpenter Dituding Suap Spotify

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video klip Espresso oleh Sabrina Carpenter

Kontroversi Sabrina Carpenter

Beberapa pengguna lalu mulai menyadari bahwa ‘Espresso’ kerap kali mereka dengarkan karena adanya Autoplay di Spotify tak peduli pada lagu genre apapun yang sedang mereka dengar sebelumnya. ‘Espresso’ seolah muncul secara random di platform musik tersebut tanpa mereka minta.

Spotify, salah satu platform musik terbesar di dunia, dikenal dengan algoritma rekomendasinya yang membuat pengguna sering merasa bahwa lagu dan playlist yang disarankan sangat cocok dengan selera mereka. 

Spotify akan menggunakan informasi tentang lagu dengan genre dan artis yang sering dinikmati atau di like pengguna untuk merekomendasikan lagu serupa.

Contohnya, ketika pengguna sering mendengarkan lagu dengan genre rock, maka Spotify akan merekomendasikan lagu-lagu sejenisnya untuk pengguna tersebut.

Inilah asal mula teori konspirasi itu. Dimana sebuah platform musik atau bisa juga Spotify itu sendiri diduga memiliki kesepakatan dengan label rekaman untuk meningkatan jumlah pemutran lagu dari artis tertentu.

Di dalam industri musik, hal itu sering disebut Payola atau Pay For Play.

Payola merujuk pada praktik menyuap atau membayar sejumlah uang untuk memastikan kesuksesan sebuah lagu. 

Label musik melakukan ini agar artis mereka dapat mencapai peringkat tertentu. Sederet artis yang dituduh terlibat dalam praktik ini seperti Cardi B, Jennifer Lopez, hingga Taylor Swift.

Payola juga bisa dilakukan dengan membeli layanan platform musik untuk memutar lagu dalam periode tertentu. Praktik ini jelas tidak adil dan dianggap sebagai tindakan ilegal.

Spotify baru-baru ini mengubah fitur autoplay mereka sehingga lagu-lagu kini dipilih berdasarkan rekomendasi dan bukan lagi berdasarkan pada apa yang telah didengarkan pengguna.

Selain itu, label Sabrina, Island Records, memiliki saham di Spotify.

Meski tidak ada bukti kuat dari adanya payola yang dilakukan label yang menaungi Sabrina Carpenter ini, tetap saja bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi.

(Haniffa Aulia Anshari/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer