Ladang tebu terbakar dan merembet mendekati rumah warga.
“Lokasinya sulit dijangkau oleh armada kami sehingga kami fokus di Sukowiyono,” Iwan Supriyono, Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Tulungagung menimpali.
Pulang dari Sukowiyono, Damkar mendapat laporan kebakaran di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu.
Semak belukar terbakar menjangkau rimbun pohon bambu hingga membuat khawatir warga.
Regu pemadam kebakaran bisa menguasai api dengan cepat sehingga tidak membahayakan permukiman.
Belum lama istirahat, Jumat malam terjadi kebakaran di pabrik egg tray di Desa Tapan.
Saat itu ada 1 regu piket berisi 8 personel yang sedang bertugas.
Sementara 2 regu yang lepas dinas dipanggil kembali ke kantor, untuk menyusul regu pertama.
“Sesuai komitmen, semua on call. Sewaktu-waktu dibutuhkan mereka siap ditelepon dan ditugaskan,” tegas Iwan.
Menurut Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkarmat, Artista Nindya Putra, pihaknya ada 3 regu, dengan masing-masing 8 personel.
Masing-masing regu mempunyai waktu piket masing-masing, dan ada jadwal lepas tugas.
Namun meski dinyatakan lepas tugas, mereka selalu siap jika dipanggil sewaktu-waktu.
“Jadi meskipun lepas tugas, kalau dipanggil mereka siap ditugaskan. Selama ini tidak ada hari libur pengganti” papar Genot, panggilan akrabnya.
Lanjutnya, personel Dinas Damkarmat Tulungagung mempunyai kesadaran tinggi dalam bertugas.
Mereka juga saling menutupi waktu istirahat sesamanya agar tidak ada yang kelelahan.
Apalagi mereka harus menjangkau 19 kecamatan di Kabupaten Tulungagung, dengan 3 mobil pemadam kebakaran.
“Di saat kemarau ini kebakaran hampir setiap hari terjadi. Kalau sampai lebih dari 1 kejadian dan lokasinya berjauhan, pasti sangat menguras energi,” ujar Genot.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer