Namun menurut Emil, pemilihan kepala daerah adalah proses sedangkan muaranya adalah pembangunan untuk masyarakat.
"Kami melihatnya bukan ke persoalan calon tunggal atau untuk bisa melawan tapi yang kami lakukan itu lebih ke meneruskan lah, karena memang dua kali pilkada terakhir mulai dari Emil-Ipin kemudian Ipin-Syah, Partai Demokrat juga ikut dalam koalisi itu," jelasnya.
"Kalau kita yakin pemimpin yang progresif yang baik itu bisa diwujudkan oleh Mas Ipin ya kenapa harus memaksakan yang lain," pungkasnya.
(Sofyan Arif Chandra/TribunMataraman.com)