Ternyata kelangkaan gas di masyarakat ini juga dimanfaatkan oleh satelit yang nakal.
Satelit ini istilah orang yang memasarkan gas elpiji dari pangkalan ke pengecer.
Salah satu satelit di Kecamatan Boyolangu menjual gas elpiji 3 kg seharga Rp 18.000 per tabung.
Padahal sudah ada ketentuan, Harga Jual Tertinggi (HET) di tingkat pangkalan Rp 16.000 per tabung.
Jika mau di harga Rp 18.000 per tabung, maka satelit itu akan mengirimkan barangnya.
Pengecer banyak yang menolak membeli barang karena akan sulit menjual ke masyarakat.
“Kalau Rp 18.000, jualnya berapa itu nanti?” keluh seorang pengecer di Kecamatan Boyolangu.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer