Pilkada Jombang 2024

PIlkada Jombang 2024: Gus Didin Ketua Baznas Siap Maju, Usung Tagline Wayahe Jombang Move On

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Didin Ahmad Sholahuddin atau Gus Didin menyatakan siap maju di Pilkada Jombang 2024

TRIBUNMATARAMAN.COM | JOMBANG - Dinamika politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang 2024 semakin menarik untuk diikuti.

Sosok lain kini muncul di antara nama-nama yang sudah ada. 

Sosok tersebut yakni Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Didin Ahmad Sholahuddin atau Gus Didin.

Wacana Gus Didin untuk maju sebagai kontestan di Pilkada ini tak main-main, puluhan banner menunjukkan foto dirinya muncul di beberapa titik. Mengusung tagline 'Wayahe Jombang Move On' dengan latar belakang warna dominan putih dan ungu ini menghiasi setiap sudut jalanan di Kota Santri. 

Gus Didin saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa ia memang serius akan maju di Pilkada.

Ditanya mengenai tag line 'Wayahe Jombang Move On' ia menjelaskan, agar situasi di Jombang tidak begitu-begitu saja.

"Saya besar di organisasi masyarakat (ormas) Islam. Dan selama ini yang memerintahkan saya untuk memasang banner dan segala macamnya itu para Kyai dan ulama. Tujuannya tetap agar bisa meningkatkan elektabilitas," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (30/7/2024).

Lebih lanjut, keseriusannya maju di Pilkada ini juga selaras dengan keinginannya untuk maju sebagai calon bupati. "Harapan saya bupati, tapi kalaupun tidak bisa yah wakil bupati," katanya.

Ia menyadari, jika ingin maju sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati harus memiliki kendaraan politik. Komunikasi ke beberapa partai politik di Jombang. 

"Komunikasi dengan beberapa partai politik, seperti Partai Gerindra dan Golkar, sudah berkomunikasi juga," jelasnya.

Gus Didin melanjutkan, ia maju bukan tanpa ide dan gagasan. Ada beberapa sektor di Jombang yang perlu dipermak ulang. Namun, ia lebih menyorot ke sektor pendidikan dan peningkatan akhlak. 

Sektor yang paling penting untuk diperbaiki adalah pendidikan dan peningkatan akhlak. Ia melihat, sektor inilah yang penting dan butuh diperhatikan lebih. 

"Kami melihat ada beberapa alasan, seperti terjadinya peningkatan dari keterpurukan sekolah di Jombang di tinggal SD dan SMP. Kemudian ada degradasi akhlak. Selama ini menunjukkan bahwa pembangunan karakter yang selama ini digaungkan oleh pemerintahan yang dulu ternyata tidak terlalu memberikan dampak signifikan," ungkapnya. 

Pihaknya mencatat, terkait degradasi akhlak anak-anak tingkat SD, SMP menurutnya luar biasa tinggi. Baik itu sex bebas, LGBT, maupun hal lainnya. Itulah yang nantinya akan menjadi pekerjaan rumah yang dititipkan para kyai dan ulama untuk kita atasi bersama. 

Tak lupa, ia juga memberikan tawaran perihal penguatan sektor pendidikan akhlak di tingkat SD maupun SMP. Serta, adanya pemerataan pada sektor pendidikan. 

"Yang terjadi saat ini, pendidikan berkualitas hanya terjadi daerah-daerah tertentu mungkin hanya di lingkungan Kecamatan Jombang saja. Sementara sekolah-sekolah yang berada di luar Kecamatan Jombang jarang tersentuh," pungkasnya. 

(anggit puji widodo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer