Di pihak lawan, Kanada, yang berstatus sebagai tim Concacaf, baru tampil sebagai tim debutan.
Les Rouges sebelumnya tidak pernah berpartisipasi di Copa America, yang notabene secara tradisi merupakan turnamen konfederasi untuk tim Conmebol.
Kanada belum pernah terlibat, sekalipun jadi tim undangan.
Terlepas dari hal tersebut, Argentina masih belum puas akan capain terkini.
Pelatih Albiceleste, Lionel Scaloni, menyatakan timnya harus meningkatkan diri.
Menurutnya, kelolosan ke semifinal Copa America 2024 belum menunjukan kualitas sepenuhnya dari Argentina.
Keresahan Scaloni agaknya beralasan. Argentina di laga perempat final cuma unggul 1 persen dalam hal penguasaan bola.
Belum lagi soal penciptaan peluang, Argentina melesakkan 8 tembakan (2 on target), yang relatif seimbang dari Ekuador sebanyak 9 tembakan (2 tepat sasaran).
Expected goal (xG) Messi cs hanya menyentuh 0.87, atau lebih rendah dari xG Ekuador 1.73.
Kebobolan di menit-menit akhir bakal jadi catatan lain untuk La Albiceleste.
Tentu, Scaloni menginginkan penampilan yang lebih meyakinkan pada Argentina di babak berikutnya.
“Saya tidak menikmatinya selama ini. Menang seperti ini (adu penalti) tidak menyenangkan,” kata Scaloni, dilansir dari La Nacion, usai laga terbaru.
Penampilan apik tidak saja dibutuhkan demi melewati hadangan Kanada.
Sebab, Argentina juga berpotensi menghadapi lawan-lawan berat dari blok berlawanan.
Ada Brasil, Uruguay, atau bahkan Kolombia yang kini menanti Messi cs jika mampu kembali ke final.