TRIBUNMATARAMAN.COM | LAMONGAN - Pemkab Lamongan menambah satu lagi palang pintu perlintasan KA, yakni di Dusun Plosogeneng, Desa Plosowahyu, Kabupaten Lamongan, Sabtu (6/7/2024).
Dengan demikian, sudah ada 42 palang pintu perlintasan KA di seluruh Lamongan.
Semua itu dibangun baik oleh Pemkab Lamongan maupun oleh PT KAI.
Dioperasikannya palang pintu atas upaya Pemkab ini ditandai dengan pembongkaran tiang besi permanen oleh Bupati Yuhronur Efendi didampingi Kadishub Lamongan, Heru Widi.
Peresmian pengoperisian palang pintu, diawali dengan acara doa bersama dan tumpengan dilanjutkan dengan pencabutan patok besi di tengah perlintasan.
Sebelumnya, perlintasan tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Warga harus memutar untuk bisa menuju ke desa itu.
Hanya pengendara motor dan pejalan kaki yang bisa melintas di perlintasan itu. Kini roda empat bebas melintas.
Menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Egendi, ini atas inisiatif warga dan kesepakatan dengan semua. Diganti dengan palang pintu supaya lebih tertib lagi dan terjaga lagi.
"Palang pintu ini nanti akan dijaga oleh petugas yang disediakan oleh pihak desa," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai meresmikan operasional palang pintu perlintasan Dusun Plosogeneng, Sabtu (6/7/2024).
Keberadaan palang pintu atau portal tersebut untuk menjaga keselamatan di perlintasan KA, yang semula kita pakai patok, untuk mempermudah akses masyarakat yang keluar masuk dusun.
Dengan beroperasinya palang puntu berpenjaga tersebut, kata Yuhronur, kendaraan roda 4 tidak perlu lagi mengambil jalur memutar untuk keluar masuk Dusun Plosogeneng.
"Awalnya kan ada insiden (kecelakaan), sehingga dipasang patok, sambil kita mempersiapkan palang pintunya. Dan sekarang palang pintu sudah siap, sehingga mobil nanti bisa lewat sini," ungkapnya.
Lebih lanjut bupati menyampaikan, selanjutnya akan mengoptimalkan penjagaan di perlintasan KA lainnya, dengan program Dinas Perhubungan (Dishub).
"Yang harus kita sadari, bahwa keselamatan ini adalah tanggung jawab kita bersama, yakni tanggung jawab Pemda, pohak desa, dan juga masyarakat. Termasuk menggelorakan kewaspadaan, yaitu dengan berhenti, tengok kiri tengok kanan sebelum menyeberang," kata Kaji Yes.
Sementara Kepala Desa Plosowahyu, Agus Susanto, mengatakan palang pintu tersebut akan dijaga selama 24 jam penuh, dengan menerapkan 3 shift penjaga. Mereka akan diberikan upah menggunakan dana yang berasal dari swadaya masyarakat.