TRIBUNMATARAMAN.COM - Aspirasi para Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung untuk mendapatkan SMA Negeri mulai menemui titik terang.
Pemkab Tulungagung telah mengundang perwakilan Pemprov Jatim untuk rencana realisasi SMAN 1 Ngantru.
Namun rencana ini masih terkendala pengadaan lahan untuk sekolah.
"Pihak provinsi sudah menjelaskan tahapan yang harus dilalui. Kami diminta untuk menyediakan lahan lebih dulu," jelas Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno.
Dalam pertemuan awal pekan ini juga melibatkan sejumlah Kepala Desa dan tokoh masyarakat.
Dari diskusi itu terungkap, lahan yang tersedia tergolong sempit, hanya 1.400 meter persegi.
Sementara untuk sebuah SMA Negeri sekurangnya dibutuhkan 10.000 meter persegi.
"Yang penting tokoh-tokoh di Kecamatan Ngantru sudah diberi tahu. Untuk proses pembangunan nanti kami serahkan ke provinsi," sambung Heru.
Pembangunan akan dilakukan jika lahan yang dibutuhkan sudah tersedia.
Setelah pembangunan aset tanah yang dipakai sekolah akan diserahkan ke Pemprov Jatim.
Salah satu wacana yang diusulkan adalah mengalihkan SMPN 2 Ngantru untuk dimanfaatkan menjadi SMAN 1 Ngantru.
"Saya tidak setuju, jangan alihkan sekolah yang sudah ada. Apalagi statusnya sekolah negeri," katanya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Galih Nusantoro, mengatakan sekolah menengah adalah domain pemerintah provinsi.
Karena itu rencana pengadaan lahan yang akan dipakai SMAN 1 Ngantru ini harus dibicarakan bersama.
Apalagi kelak lahan yang dipakai akan menjadi asetnya Pemrov Jatim.