TRIBUNMATARAMAN.COM - Meski masih akan berlangsung pada November 2024 mendatang, namun sejumlah nama yang diprediksi bakal maju dalam Pilkada Pamekasan 2024, sudah mulai muncul ke permukaan.
Seperti diketahui, berdasarkan Keputusan KPU Pusat, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Termasuk Pemilihan Bupati Pamekasan 2024.
Salah satunya adalah KH Kholilurrahman, mantan Bupati Pamekasan periode 2008–2013.
Baca juga: Mulai Proses Penjajakan, PDIP Beber Kriteria Kandidat untuk Pilkada Jatim 2024
Bahkan, belakangan ini sudah terpampang sejumlah baliho Kholilurrahman, bertuliskan kata Kerrong (rindu, Madura) terhadap kepemimpinannya.
Kholilurrahman, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Matsaratul Huda, Desa Panempan, Kecamatan Kota, Pamekasan, Minggu (17/3/2024) mengatakan, sebenarnya sejak awal dirinya sudah tidak niat lagi untuk maju mengikuti kontestan Pilkada 204 ini. Selain, ia sudah lebih dari 20 tahun terjun di dunia politik, selama ini ia sibuk mengurus pesantren dan kegiatan sosial.
Dikatakannya, setiap bertemu masyarakat berbicara tentang pilkada, ia selalu menghindar, karena selama ini sudah lebih fokus menekuni pesantren dan mengaktifkan beberapa lembaga di bawah naungan pesantren.
“Tapi sejak setahun ini, desakan dari masyarakat terus berdatangan dan makin mengkristal, meminta saya siap untuk diberangkatkan sebagai calon bupati Pamekasan,” kata Kholilurrahman yang ditemui di kediamannya.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, dukungan untuknya datang dari berbagai elemen masyarakat, organisasi massa, beberapa ponpes, pengusaha, kalangan seniman, yang sampai beberapa kali datang kepadanya untuk agar bersedia maju di pilkada mendatang.
Termasuk dua partai politik yang menghubungi dan siap membantu serta berjuan mendapatkan rekomendasi, baik rekomendasi dari wilayah jatim maupun pusat.
Dia mengaku, walau siap lahir batin untuk maju pilkada, namun tidak langsung menjawab ia, melainkan meminta kepada masyarakat bila saat ini sudah muncul nama-nama tokoh yang menyatakan siap maju, maka disarankan pilihlah di antara mereka yang terbaik yang bisa diharapkan membangun Pamekasan ke depan yang lebih baik. Tentu dalam memilih ini, melibatkan tokoh-tokoh. Seperti tokoh ulama, tokoh pesantren, pengusaha dan perguruan tinggi.
Dia juga mengaku kaget karena belakangan ini, muncul sejumlah baliho berukuran besar gambar dirinya yang dipajang di titik pusat keramaian di Kecamatan Pademawu, di Galis, Palengaan dan di beberapa kawasan lainnya.
Mengetahui hal itu, ia meminta kepada masyarakat, agar baliho itu dibongkar kembali, karena dirinya tidak merasa dan tidak pernah menyuruh untuk memasang.
“Namun masyarakat menolak untuk menurunkan baliho-baliho itu. Alasannya, pemasangan itu atas keinginan dan aspirasi serta swadaya masyarakat yang mau memunculkan saya untuk maju pilkada. Jika, desakan masyarakat sudah seperti ini, Insya Allah saya siap maju,” papar Kholilurrahman, yang selama ini memberikan ceramah, ke pelosok desa di Pamekasan atas undangan masyarakat.
Ditegaskan, begitu dirinya nanti sudah menyatakan siap, maka ada beberapa syarat yang diminta dirinya. Yakni, masyarakat yang mendukung harus betul-betul dalam satu keinginan dengan dirinya bersama para tokoh, untuk memperbaiki Pamekasan yang lebih baik lagi.
Ditanya mengenai kepemimpinan Pamekasan sebelumnya, ia menyatakan bagus tidak ada masalah. Walau di sana-sini masih ada kekurangan dan itu wajar adanya ketidak sempurnaan.
“Jika ada masyarakat yang menilai lain, itu hak masyarakat yang memiliki pandangan berbeda,” kata Kholilurrahman.
Kholilurrahman berharap, bila saat ini sudah mulai bermunculan beberapa tokoh untuk mencalonkan diri sebagai bupati, hendaknya masyarakat menjaga kesatuan dan persatuan. Jaga kondusifitas Pamekasan, jangan hanya karena pilkada masyarakat jadi terpecah belah.
(muchsin/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer