Kampung digital sendiri, jelas Slamet Basuki, adalah program pemerintah daerah. Contoh sinergitas Kampung Digital yakni anggaran operasional Operator Sedudo (desa, Dispendukcapil), anggaran Operator SIK-NG dan biaya Musdes DTKS (Desa-Dinsos PPPA). Tahun 2024 juga akan dilakukan layanan internet dan intranet, serta pemeliharaan ke seluruh desa.
"Yang pasti, seluruh aplikasi terintegrasi dengan NSC, sebab NSC sebagai rumah besar aplikasi Nganjuk. Untuk mengembangkannya kami berencana bulan Januari/Februari timkor dan PIC seluruh OPD akan melakukan studi lapang ke Jogjakarta tentang sistem digitalisasi Jogja Smart Service (JSS). Kami akan belajar di sana untuk wujudkan Nganjuk Smart City yang lebih baik dan berkembang," tutur Slamet Basuki.
(Achmad Amru Muiz/TribunMataraman.com)