Pihak Imigrasi mengingatkan bahwa setiap orang yang menjalani pemeriksaan imigrasi wajib mematuhi tata tertib yang termasuk larangan mengambil gambar dan menggunakan telepon genggam selama proses pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta berkomitmen untuk memberikan pelayanan keimigrasian yang profesional dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dengan klarifikasi ini, insiden di Bandara Soekarno-Hatta dapat lebih dipahami, dan pihak Imigrasi telah menjelaskan bahwa tindakan mereka adalah bagian dari prosedur rutin untuk melindungi WNI yang bepergian ke luar negeri. (Tribun Tanggerang)
Cerita Awal Pahit Gus Iqdam
Semula berawal dari Gus Iqdam yang hendak menghadiri undangan ceramah pekerja imigran di Taiwan.
Kemudian Gus Iqdam berangkat bersama sang istri dan kerabat lainnya.
Kemudian sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Gus Iqdam merasakan pengalaman yang tak enak.
"Namanya saya ingat Afwan atau Ikhwan, pertama sebelumnya enak, paspor kita itu distempel semua." ujar Gus Iqdam dalam rekaman video live yang beredar.
"Tiba-tiba ada satu petugas Imigrasi Jakarta menayakan Gus Iqdam dengan nada ketus"
"Mau kemana ini," kata Gus Iqdam sembari menirukan pertanyaan petugas Imigrasi.
"Ngapain ke Taiwan" ujar petugas Imigrasi.
Gus Iqdam kemudian menjawab pertanyaan dari petugas Imigrasi itu dengan tenang.
"Kunjungan Kerja" kata Gus Iqdam.
Tak berhenti di situ, petugas Imigrasi kembali bertanya dengan nada seakan-akan ketus kepada Gus Iqdam.
"Pulangnya kapan, yang lainne biasa kancane, cuman Akhwan (Petugas Imigrasi) seng macak gak biasa" tutur Gus Iqdam menirukan suara Petugas Imigrasi.