TRIBUNMATARAMAN.COM - Partai Gerindra menargetkan Prabowo Subianto, bisa meraih 65 persen suara di Jatim dalam Pilpres 2024 mendatang.
Karenanya, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sugiono, mengingatkan para kader dan relawan bahwa mereka masih memiliki tugas besar.
"Jika dihitung dari sekarang, akhir Juli ke 14 Februari 2024 (waktu pencoblosan), tinggal 6 bulan lagi. Waktu 6 bulan adalah waktu yang sangat singkat. Artinya apa? Artinya masih banyak lagi yang harus kita perbuat dan perjuangkan," katanya dalam pertemuan dengan Pengurus Ranting, PAC, Organisasi Sayap, dan DPC, serta ratusan kader Partai Gerindra Kota dan Kabupaten Kediri, beberapa waktu lalu.
Sugiono tak memungkiri, sejumlah lembaga survei menyebut Gerindra dan Prabowo mengalami peningkatan signifikan beberapa waktu terakhir. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil mengungguli sejumlah figur potensial lain.
Namun, Sugiono mengingatkan kepada para kader untuk tidak berpuas diri. Apalagi, berbangga melihat hasil beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa Partai Gerindra mengalami kenaikan yang luar biasa.
"Berbagai langkah dan survei menunjukkan bahwa Partai Gerindra mengalami kenaikan yang luar biasa. Namun , prestasi tersebut tidak boleh menjadikan kita puas diri dan berbangga diri,” katanya.
Elektabilitas Prabowo dalam sejumlah lembaga survei terakhir memang memperlihatkan peningkatan di Jawa Timur. Misalnya, pada survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dirilis pertengahan Juli lalu.
Hasilnya, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Jawa Timur dengan memperoleh Prabowo Subianto di angka 33,7 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo di angka 30,5 persen dan Anies Baswedan di angka 23,3 persen.
Sementara itu, menindaklanjuti arahan tersebut DPC Gerindra Surabaya mewajibkan para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) untuk ikut mengampanyekan Prabowo Subianto dalam pemilu 2024.
Mereka optimis, kemenangan di Pemilihan Presiden akan membantu meningkatkan perolehan suara di DPRD Surabaya.
"Prinsipnya, kami tidak hanya fokus dalam pemilu legislatif. Namun, juga pilpres. Alhamdulillah, Ketua Umum kami (Prabowo Subianto) apabila tanpa aral melintang Insya Allah akan terpilih sebagai Presiden 2024," kata Ketua DPC Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso di Surabaya, Minggu (30/7/2023).
Hal ini disampaikan Cahyo saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Cabang Gerindra Surabaya, Minggu (30/7/2023). Selain para pengurus, acara ini diikuti oleh 50 Bacaleg Gerindra untuk DPRD Surabaya.
Cahyo menerangkan 2 target besar Gerindra di Pemilu 2024. Di antaranya, dengan memenangkan Prabowo di Pilpres dan meningkatkan jumlah kursi DPRD Surabaya.
Targetnya, Gerindra bisa meraih 10 kursi DPRD Surabaya pada pemilu 2024 atau meningkat 5 kursi dari perolehan pemilu 2019 lalu. "Prinsipnya, para caleg harus fokus pada dua target partai," tegasnya.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur ini menerangkan, ada sejumlah startegi yang dilakukan. Di antaranya, dengan memaksimalkan potensi para Bacaleg yang ada di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
"Caleg kami berasal dari berbagai latar belakang. Mereka merupakan politisi, aktivis, akademisi, pengusaha, tenaga kesehatan, para milenial, hingga beberapa lainnya. Masyarakat pasti melihat Gerindra sebagai wadah terbaik untuk semua kalangan," kata Caleg DPRD Jatim ini.
Apabila kerja para pengurus, relawan, Bacaleg, hingga kader di akar rumput optimal, maka target tersebut optimis bisa terealisasi. "Kami patuh dengan arahan pimpinan pusat maupun daerah. Kami solid memenangkan Pileg dan Pilpres," tegas Caleg dari dapil Jatim 1 (Surabaya) ini.
Di DPRD Surabaya, Gerindra saat ini memiliki 5 kursi dari total 50 kursi dewan. Menempati perolehan suara terbanyak ketiga pada pemilu 2019, Gerindra juga memiliki satu kursi di pimpinan DPRD.
Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi Gerindra AH Thony optimis target partainya bisa terealisasi. Dengan meningkatnya survei Prabowo dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya meyakini akan membawa dampak positif terhadap partainya.
"Kami bersyukur Pak Prabowo menjadi calon presiden yang paling favorit terutama pada kalangan milenial, perempuan, hingga pengusaha," kata AH Thony ditemui di tempat yang sama.
"Kami melihat potensi Pak Prabowo sebagai Capres favorit itu akan berimbas kepada tingkat apresiasi (dari masyarakat) kepada Caleg dan gerakan-gerakan partai di tingkat PAC dan ranting," lanjutnya.
Menurutnya, hal ini menjadi modal penting untuk mengunci target besar partai berlambang kepala Garuda ini. Apalagi, Surabaya menjadi daerah basis bagi PDI Perjuangan yang juga pengusung Capres lain, Ganjar Pranowo.
Dalam beberapa pemilu terakhir, PDI P selalu menjadi pemenang di Surabaya. "Memang dalam pandangan kita, untuk menang di Surabaya bukan sesuatu yang ringan," katanya.
"Tetapi dengan bermodalkan Bapak Prabowo tampil sebagai Capres terfavorit, menjadi sebuah kabar baik bagi kita. Hal menjadi suatu energi yang selama ini tidak kita duga," lanjutnya.
Menurutnya, masyarakat juga kian memahami ide dan gagasan besar dari Prabowo. Calon pemilih telah memberikan harapan bahwa Prabowo merupakan sosok yang diharapkan menjadi pemimpin nasional periode berikutnya.
"Masyarakat harus memilih tidak didasarkan kepada kedekatan emosional saja, tetapi betul-betul didasarkan pada kebutuhan rasional bahwa bangsa atau negara ini sedang dihadapkan pada tantangan besar yang membutuhkan figur dengan gagasan besar juga," kata Thony.
(bobby c koloway/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer