Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Tanggapi Elpiji Langka, Presiden Jokowi Sebut Elpiji Bersubsidi Kini Jadi Rebutan

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke pasar Bululawang, Kabupaten Malang

TRIBUNMATARAMAN.COM - Presiden Joko Widodo menanggapi terkait kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah kabupaten Malang. 

Dalam kunjungan ke pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Jatim, dia mengatakan bahwa elpiji 3 kg adalah elpiji bersubsidi yang hanya untuk warga kurang mampu. 

Dia tak membantah ada kelangkaan elpiji 3 kg di lapangan. 

Baca juga: Tim Gabungan di Kediri Kota Temukan Jawaban Mengapa Elpiji 3 Kg Sempat Langka Hari Minggu

"Elpiji, terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan," ungkap Jokowi. 

Mengenai kelangkaan ini, Jokowi menyerahkannya kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, yang memang pada saat itu turut mendampinginya. 

Namun, Jokowi menggarisbawahi, jika elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. 

"Itu hanya untuk yang kurang mampu, itu yang harus digarisbawahi," tekan Jokowi. 

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini juga turut dirasakan oleh, Tri Kiswandari, warga Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. 

Tri menyebutkan, beberapa minggu terakhir ia kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kg ini. 

"Di wilayah Bululawang, beberapa minggu ini memang ada kelangkaan gas 3 kilogram," ucap Tri. 

Selain itu, ketika hendak membeli elpiji, Tri diharuskan menyerahkan fotocopy katu tanda penduduk (KTP) kepada penjual. 

Bahkan, pembelian elpiji perorang juga harus dibatasi. 

"Kita memang belinya dibatasi, tidak sewaktu-waktu kita mendapatkan elpiji 3 kilogram," terangnya. 

Dengan adanya kesulitan mendapatkan elpiji, Tri berharap pemerintah bisa menindaklanjutinya agar masyarakat kurang mampu dengan mudah mendapatkan elipiji. 

"Karena kita memang rakyat kecil, kalau tidak pemerintah yang mengupayakan untuk rakyat kecil, kita kesulitan atau mungkin keberatan untuk membeli gas elpiji 10 kilogram," tukasnya.

Sementara itu, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan
Pertamina memastikan penyaluran elpiji di kawasan Malang Raya sesuai porsi.

Di Kota Batu, dalam keadaan aman pasokan mencapai 13.483 tabung sehari. Jumlah yang lebih tinggi terjadi di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

"Kami mengimbau agar masyarakat membeli elpiji langsung di pangkalan," katanya, Selasa (25/7/2023).

Dia menegaskan, Konsumsi elpiji 3 Kg diperuntukkan untuk empat golongan antara lain Rumah Tangga Prasejahtera, Nelayan Sasaran, Petani Sasaran dan UMKM. Pangkalan elpiji 3 Kg berfungsi sebagai lembaga penyalur tingkat akhir.

"Jadi pelayanan di agen paling utama yaitu konsumen individu, bukan pengecer atau pemborong. Tujuannya agar warga yang berhak mendapat subsidi bisa terjamin, kalau di pengecer tidak ada yang bisa mengontrol penggunaanya untuk konsumen yang ditentukan," tuturnya.

(lu'lu'ul isnainiyah/benni indo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer