Yuniati menyayangkan sikap Risma yang malah emosi ketika menanggapi pertanyaan para guru terkait hibah lahan tersebut.
Padahal, kata Yuniati, hibah lahan itu merupakan janji Risma sendiri, dan harus dipenuhi demi mengembangkan pembangunan fasilitas sekolah.
"Ketika ditagih beliau emosi dan ngomong malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya. Ini (lahannya) kalau belum dihibahkan, kami belum bisa dibangun," ucap Yuniati.
"Misalnya saat ada dana BOS atau Kementerian Pendidikan yang setiap sekolah kan biasanya ada untuk pembangunan, kami jadi enggak bisa membangun."
Menurut Yuniati, terdapat perbedaan pandangan antara para pengajar SLB A A Pajajaran dengan Menteri Sosial tersebut.
Menteri Risma diketahui menginginkan lahan hibah terdebut dipakai untuk pendidikan dan area bekerja para penyandang disabilitas.
Sedangkan para pengajar menginginkan lahan tersebut hanya digunakan untuk mengembangkan fasilitas sekolah.
"Yang benar kan harusnya pendidikan dulu, baru lahan kerja, iya enggak?" ujar Yuniati.
"Harusnya dibuka jalur pendidikan dulu dan program pendidikan dulu baru membicarakan lahan kerja. Nah, beliau malah kebalik malah mempertahankan lahan kerja."
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Farid/ tribunmataraman.com)