TRIBUNMATARAMAN.COM - Menjelang resepsi Puncak Peringatan 1 Abad NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban 1, Senin (6/2/2023), di Surabaya.
Muktamar Fikih Peradaban akan dihadiri puluhan ulama dari 40 negara di dunia.
Adapun topik pembicaraan dalam Muktamar tersebut adalah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mata Syariat.
Baca juga: Hyundai Stargazer Akan Jadi Kendaraan Resmi Dalam Peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, Muktamar ini sengaja dihelat dengan tujuan inisiasi wacana tentang arah peradaban ke depan. Disamping itu, juga berbicara bagaimana pandangan Islam untuk masa depan peradaban.
"Dengan Muktamar ini kita hendak memulai suatu perbincangan, suatu wacana yang serius di kalangan para ulama ahli fikih tentang wawasan masa depan peradaban dikaitkan dengan nilai syariat yang valid," kata Gus Yahya di Surabaya, Minggu (5/2/2023).
Menurut Gus Yahya, Muktamar ini dimaksudkan sebagai pemicu awal pembicaraan dengan tujuan besar peradaban itu. Sebab, dia menyadari perbincangan mengenai peradaban butuh waktu yang tidak sebentar. Sementara, Muktamar ini direncanakan hanya akan berlangsung sehari.
Gus Yahya menyebut, secara periodik kegiatan semacam ini bakal dihelat. Setidaknya dua tahun sekali bahkan diharapkan bisa digelar saban tahun.
"Pembicaraan memang harus dimulai dalam Muktamar sehari ini. Mudah-mudahan ini nanti akan sungguh-sungguh berhasil mewujudkan proses keilmuan yang valid diantara para ulama ini tentang sudut pandang syariat Islam dan manusia memperjuangkan peradaban yang lebih baik," ungkapnya.
Baca juga: Mustahil Ikut Peringatan 2 Abad NU, Ribuan Nahdliyin Pamekasan Akan Hadir di Peringatan 1 Abad NU
Sementara itu, Najib Azca selaku Tim Pengelola Materi Muktamar Internasional Fikih Peradaban 1 menjelaskan pihaknya sengaja mengambil topik terkait Piagam PBB sebab tidak mengemuka dalam perbincangan selama ini.
Menurutnya ini penting, karena dianggap memiliki implikasi perdamaian dunia. Namun ternyata belum banyak menjadi perbincangan.
"Harapannya ini juga akan memantik pembicaraan yang semakin luas," ujarnya.
(yusron naufal putra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer