Siswi M salah mendengar. Awalnya, dia diminta untuk menutup jendela angkot agar air hujan tidak masuk. Sedangkan M mendengarnya untuk menutup pintu. Sehingga langsung lompat dari angkot.
Sedangkan MA sudah berhenti di dekat lokasi turunnya korban, saat melihat ke belakang ternyata korban sudah tidak ada. MA langsung melanjutkan perjalanan.
"Namanya anak-anak lagi panik, menjadi salah paham, kasus ini semua salah paham," ujarnya.
Polisi sudah mempertemukan kedua pihak, sopir yang berusia 70 tahun itu meminta maaf kepada keluarga M. Kemudian memberikan tali asih kepada M yang saat ini dirawat di RS Semen Gresik.
"Keduanya sudah bertemu dan saling memaafkan," imbuhnya.
(willy abraham/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer