TRIBUNMATARAMAN.COM - AK alias Afif, gadis muda asal Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol ditemukan tewas di kamar rumahnya, Senin (19/12/2022) pagi.
Mahasiswi kelahiran Juli 1998 ini diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan luka tusuk di tubuhnya.
Jenazah korban telah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk autopsi.
Baca juga: Breaking News, Gadis di Junjung Tulungagung Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh di Kamar
"Kami masih melakukan penyebab kematian korban. Otopsi nanti yang akan memastikan," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, selepas memimpin olah TKP.
Agung mengakui ada luka di tubuh korban yang membuat darahnya keluar.
Namun Agung enggan memberi penjelasan, sebelum ada proses autopsi.
Saat ditemukan, korban telentang di atas kasur tempat tidurnya dengan kamar terbuka.
"Korban diperkirakan meninggal dunia antara pukul 00.00 WIB sampai 05.00 WIB," lanjut Agung.
Baca juga: Pria Asal Samarinda Gorok Anak Majikan Demi Dapatkan Ponselnya
Baca juga: Perempuan di Malang Tewas Diduga Dibunuh Selingkuhan, Anaknya Teriak: Mamaku Dibunuh!"
AK dan ayahnya tinggal di satu area yang sama, hanya rumahnya berbeda.
AK bersama kakaknya tinggal di rumah utama yang ada sebelah timur, sedangkan ayahnya tinggal di rumah yang lebih kecil di sebelah barat.
Antara kedua rumah ini hanya berjarak sekitar 3 meter, kedua rumah berada dalam pagar yang sama.
"Kakak sudah menikah sekarang ada di Malang. Jadi saat kejadian korban sendirian di rumah," ungkap Agung.
Polisi menduga terduga pelaku memanjat pagar sebelah timur rumah, lalu naik ke genteng.
Polisi menemukan tiga buah genteng di atas kamar mandi sengaja dibuka, lalu kayu reng untuk menopang genteng juga dipatahkan.
Lewat lubang ini diduga pelaku masuk, lalu mengendap menuju kamar korban,
Namun polisi masih menyelidiki cara kabur terduga pelaku.
Sebab saat itu jendela di kamar korban terbuka, dan ada beberapa pintu lain juga terbuka.
"Kami masih selidiki, apakah kabur lewat jendela apa pintu lain," ujar Agung.
Polisi membawa tiga kantong barang bukti dari rumah korban.
Namun Agung mengatakan, tidak ada senjata tajam di antara barang bukti itu.
Jenazah AK pertama kali ditemukan oleh ayahnya, Senin pagi.
Saat itu korban ditemukan bersimbah darah, dan banyak darah berceceran di kamar korban.
Polisi selesai melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di sekeliling rumah korban.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer