TRIBUNMATARAMAN.COM - Guguran material vulkanis masih begitu membara di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (4/11/2022) petang.
Material awan panas mengubur puluhan rumah di wilayah tersebut.
Jembatan Kajar Kuning yang sempat diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Agustus 2022, kini rata tertimbun material vulkanis.
Kepulan uap dengan asap dari ranting pohon yang terbakar tercium begitu kuat. Aroma belerang menyengat hidung. Hujan yang baru mengguyur, tak bisa serta merta menghilangkan hawa panas dari guguran.
Di tengah situasi itu, tampak beberapa warga masih nekat berupaya menyelamatkan hewan ternaknya.
"Tadi saya melihat ternak saya masih hidup tapi tidak bisa diambil. Di bawah cekungan tanah air akibat awan panas masih panas sekali sehingga saya kembali," beber salah satu warga bernama Naning.
Naning akhirnya merelakan ternak kambing miliknya yang berjumlah 5 ekor.
"Saya tinggal di Huntara tapi kesini ingin melihat kondisi ternak saya. Namun tidak bisa, ya pasrah," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka meminta kepada warga agar tidak bertindak nekat untuk menyelamatkan hewan ternak.
"Kami menghimbau kepada warga agar mengutamakan keselamatan nyawa," beber Dewa.
Polisi memasang garis polisi di wilayah Desa Sumberwuluh. Tujuannya agar warga tidak melintasi kawasan berbahaya tersebut.
Di sisi lain, jalur penyeberangan Curah Kobokan untuk sementara waktu ditutup total, lantaran Gunung Semeru kembali erupsi. Jalur tersebut juga melewati Dusun Kajar Kuning.
Personil Polres Lumajang bersiaga, bersinergi dengan Personel TNI dan BPBD berikut sejumlah stakeholder, meminta warga yang hendak menyebrang agar kembali
Hasil koordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Lumajang, abu vulkanik kian terurai di jalur atau sungai lahar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Untuk sementara waktu, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, jalur penyeberangan di Curah Kobokan ditutu demi keamanan," beber Kapolres
Hingga saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, guna terus memantau kondisi terkini.
"Kepada masyarakat juga kami sangat mengimbau, agar tidak memberikan informasi hoaks. Tunggu informasi resmi dari PVMBG yang akan diteruskan oleh BPBD atau pihak berkewenangan di Kabupaten Lumajang," pungkas Dewa.
(erwin wicaksono/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer