TRIBUNMATARAMAN.COM - Kabut putih menyelimuti langit Kota Probolinggo, Minggu (4/12/2022) malam.
Munculnya kabut tersebut, untuk sementara diduga dampak dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Bahkan, berdasar pemantauan yang dilakukan personel BPBD Kota Probolinggo, hujan abu sangat lembut dan tipis juga sempat turun di beberapa titik.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan kabut putih kegelapan diduga berasal dari APG Gunung Semeru.
Sebab, mengingat, abu APG Gunung Semeru terpantau di Ruang Pusdalops pada pukul 16.50 WIB, mencapai ketinggian 50.000 feet bergerak ke arah barat daya dan bergeser ke arah utara dengan kecepatan 20 knot.
"Ada kemungkinan abu tersebut sampai di wilayah Kota Probolinggo hingga membentuk kabut di langit," katanya.
Sugito mengungkapkan hujan abu sangat lembut dan tipis juga terpantau turun di beberapa wilayah Kota Probolinggo.
"Hujan abu yang sangat lembut dan tipis turun di wilayah Kecamatan Kanigaran, Kedopok dan Wonoasih," sebutnya.
Dia menyebut tak ada dampak berarti akibat turunnya hujan abu.
Kendati demikian, ia mengimbau kepada warga untuk mengenakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah.
Pasalnya abu vulkanik berisiko dapat mengganggu kesehatan pernapasan.
"Diperkirakan sampai dengan pada pukul 23.00 WIB abu halus dan tipis akan terasa di wilayah kota, hal ini juga bergantung pada kecepatan angin dan arah angin. Kami mengimbau warga mengenakan masker saat di luar rumah," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gunung Semeru kembali meletus dan meluncurkan awan panas pada Minggu (4/12/2022) sekira pukul 02:46 WIB.
Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB. Jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan, Lumajang.
Selain itu, terekam sebanyak 8 kali gempa letusan dan 1 gempa awan panas guguran.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Berapi Semeru dari Siaga menjadi Awas atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini.
(danendra kusumawardana/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer