Press Release

Refleksi 20 Tahun UU Perlindungan Anak: Kekerasan dan Eksploitasi Anak Masih Marak

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Talkshow Peringatan Hari Anak Sedunia, Minggu (20/11) lalu di Surabaya yang digelar ALIT Indonesia bersama AJI Surabaya

Endah Triwijati, Ketua Savy Amira menanggapi terkait psikologi anak yang berada di situasi kekerasan.

Kata dia, penyelesaian secara hukum tidak memberikan jaminan tuntasnya trauma korban.

Tiwi mengingatkan kembali bagaimana korban pelecehan dan kekerasan terdampak tidak hanya secara psikologi dan fisik, namun juga posisi sosialnya di hadapan masyarakat.

"Kita hidup di situasi yang terbiasa untuk lebih mementingkan omongan orang, yang kemudian ini berdampak pada sulitnya bagi kita, terutama korban, untuk menyuarakan pendapatnya meskipun itu sebuah kebenaran. Apalagi jika hal itu berbeda dengan yang dianggap “normal” bagi masyarakat," tuturnya. 

Menurut Tiwi, hal yang sangat penting untuk dilakukan ketika mendampingi anak-anak yang menjadi korban situasi ini adalah dengan fokus pada keberhargaan diri, bisa dari memperhatikan hal-hal kecil yang dia lakukan.

Sedangkan Eben Haezer, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menilai, jurnalis perlu membangun semangat jurnalisme advokasi untuk membela anak-anak korban kekerasan. 

Dia juga menilai pentingnya keterlibatan citizen journalist atau jurnalis warga untuk ikut menyuarakan dukungan terhadap anak-anak yang menjadi korban kekerasan. 

Pemutaran Film

Talkshow ini diawali dengan pemutaran film produksi Kindermissionwerk Jerman yang berkisah tentang langkah-langkah perlindungan anak yang telah dilakukan di Indonesia.

Saat ini ALIT Indonesia menjalankan Program Dewa Dewi Ramadaya sebagai salah satu solusi menjaga ketahanan dan kedaulatan ekonomi keluarga-keluarga di desa.

Ketahanan dan kedaulatan keluarga, bagi ALIT Indonesia menjadi syarat penting bagi terlindunginya anak-anak dalam keluarga dan mendapatkan haknya secara optimal.

Di akhir talkshow, sebagai tindak lanjut, ALIT Indonesia bergandengan tangan dengan AJI Surabaya untuk mendorong citizen journalism sebagai langkah control dan peningkatan literasi masyarakat akan perlindungan anak.