Kisah TKI

Kisah Miris TKW di Taiwan, Tina Harus Jadi PRT Sekaligus Merawat Orangtua Majikan yang Sudah Lansia

Editor: Rendy Nicko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Miris TKW di Taiwan, Tina Harus Jadi PRT Sekaligus Merawat Orangtua Majikan yang Sudah Lansia

TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut kisah Tina, Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Taiwan.

Walaupun bekerja di luar negeri sebagai TKI menawarkan gaji yang tinggi, namun kondisi dan tempat bekerja bisa jadi tantangan tersendiri.

Meski berstatus PRT, namun TKW yang memiliki akun TinaXL ini dinilai tak memiliki skill lain selain mengurus dapur saja.

Selain bertugas sebagai PRT, Tina juga memiliki tanggung jawab mengurus lansia berjenis kelamin laki-laki saat menjadi TKI di Taiwan.

Baca juga: Kisah Umi, TKW di Arab Saudi Ini Bisa Hasilkan Rp 5 Juta Sehari Hanya dengan Merias Beberapa Jam

Baca juga: Kisah TKW di Arab Saudi, Mariam Tekuni Tukang Pijat dan Mampu Kantongi Rp 3,8 Juta Sehari

Meski sangat piawai dalam mengurus dapur, membersihkan rumah, hingga membuat berbagai macam hidangan makanan, tapi TKI perempuan ini masih saja mendapatkan banyak tuntutan dari sang majikan.

Anak dari seorang lansia yang Tina jaga adalah majikannya di rumah tersebut.

Anak kakek itu menginginkan TKI perempuan ini untuk dapat mengurus orang tuanya dengan baik.

"Setiap lansia itu pasti mengalami yang namanya penurunan kondisi, penurunan kesehatan, dan majikan saya menuntut kakek saya buat ini itu," ujar Tina.

TKI perempuan ini bisa saja menuruti semua kemuan majikannya, namun untuk bersikap 'sempurna' dalam mengurus kakek, tentu Tina memiliki kertebatasan.

Fisik kakek yang besar terkadang membuat TKI perempuan ini kesulitan untuk membopong kakek yang ia jaga.

Lansia berjenis kelamin laki-laki itu menderita sakit yang membuatnya sulit untuk bergerak seperti biasa.

Sehingga lansia tersebut membutuhkan bantuan dari Tina untuk membantunya melakukan banyak aktivitas sehari-hari.

"Aku yang serba salah, aku bopongnya nggak kuat yang pertama, yang kedua kakeknya juga nggak semangat sendiri, yang ketiga aku kudu piye," ujar Tina.

"Jadi aku serba salah, majikan menginginkan kakek harus bisa gini bisa gitu, sedangkan kondisi kakek sekarang udah lemah banget," sambung Tina.

TKI perempuan ini menjelaskan, ia kerap membantu kakek melakukan gerakan-gerakan ringan agar tubuhnya tidak kaku.

Halaman
123